Bisnis.com, JAKARTA — Biaya promosi yang digelontorkan bank digital semakin bengkak hingga kuartal III/2022. PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menjadi tiga bank dengan ongkos promosi terbesar.
Merujuk laporan keuangan Bank Neo Commerce, Selasa (1/11/2022), beban promosi yang ditanggung oleh emiten berkode BBYB tersebut mencapai Rp270,66 miliar hingga akhir September 2022. Jumlah ini meningkat 113 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kenaikan ini pun berkontribusi terhadap beban operasional perseroan yang melonjak 233 persen secara tahunan menjadi Rp1,68 triliun hingga akhir September 2022. Selain itu, rugi operasional dari bank yang dikendalikan Akulaku ini melesat 125 persen yoy menjadi Rp595,95 miliar.
Pada posisi berikutnya dihuni oleh Bank Jago. Beban promosi yang dipikul emiten bank bersandi saham ARTO tersebut mencapai Rp126,06 miliar atau bengkak hingga 120 persen yoy dari posisi Rp57,25 miliar pada akhir September 2021.
Selaras dengan BBYB, meningkatkan beban promosi ARTO turut menyumbang beban operasional yang mesti ditanggung perusahaan. Tercatat beban operasional perseroan mencapai Rp935,59 miliar, melesat sebesar 168 persen secara tahunan.
Adaoun, di peringkat ketiga ada bank digital besutan Chairul Tanjung yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang merengkuh beban promosi Rp90,13 miliar pada periode yang sama. Angka tersebut melonjak sekitar 834 kali dari posisi Rp108 juta pada September 2021.
Baca Juga
Sama seperti BBYB dan ARTO, Allo Bank atau BBHI juga mencatatkan pertumbuhan beban operasional sebesar 344 persen secara tahunan atau mencapai Rp132,03 miliar.
Sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan beban promosi yang digelontorkan bank digital secara berlebihan dinilai tidak ada bedanya dengan perusahaan rintisan alias startup yang menerapkan strategi ‘bakar uang’.
“Karena beban promosi bank digital nanti akan berimbas pada kenaikan dari BOPO [biaya operasional terhadap pendapatan operasional],” kata Bhima.
Sementara itu, Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin menilai bengkaknya beban promosi bank digital merupakan cara efektif untuk menarik nasabah. Namun, perbankan harus tetap memerhatikan faktor efisiensi.
Berikut nilai beban promosi yang dipikul bank digital hingga kuartal III/2022:
Ongkos Promosi Bank Digital di Kuartal III/2022 (jutaan rupiah) | |||
Daftar Bank | 2022 | 2021 | Perubahan |
Bank Neo Commerce | 270.667 | 127.284 | 113% |
Bank Jago | 126.062 | 57.251 | 120% |
Allo Bank | 90.134 | 108 | 83357% |
Bank Raya Indonesia | 47.186 | 6.369 | 641% |
BCA Digital | 33.808 | 29.221 | 16% |
Bank Aladin Syariah | 10.474 | 718 | 1359% |
Total | 578.331 | 220.951 | 162% |