Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Suku Bunga Naik, Dana Murah Jadi Rebutan Bank Digital

Bank digital menggenjot dana murah untuk menjaga beban dana di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.
Nasabah melakukan transaksi di PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Himawan L. Nugraha
Nasabah melakukan transaksi di PT Bank Raya Indonesia Tbk., Jakarta, Selasa (15/2/2022). /Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menggenjot dana murah atau current account, savings account (CASA) di tengah kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Diketahui, BI pekan lalu (20/10/2022) telah mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen. Pada dua bulan sebelumnya BI juga telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps.

Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan perseroan telah melakukan penyesuaian untuk suku bunga simpanan. “Kami lakukan penyesuaian dengan mempertimbangan kondisi kebijakan regulator, posisi likuiditas, dan tingkat persaingan di industri,” katanya kepada Bisnis pada Senin (24/10/2022).

Perseroan juga fokus pada akuisisi dana murah terutama untuk deposan ritel yang tidak terlalu sensitif dengan suku bunga. Dalam menggenjot dana murah, Bank Raya mengoptimalkan Program Marketing secara digital dan direct dengan pendekatan online to offline (O2O) melalui community branch.

“Selain itu, kami memaksimalkan margin yang diperoleh melalui penyaluran pinjaman perusahaan pada sektor digital,” ujar Ajeng.

Bank Raya juga telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp9,67 triliun dengan 40,63 persen di antaranya merupakan CASA.

Per Juni 2022 jumlah pengguna Bank Raya mencapai sekitar 713.000 dengan jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) mencapai 600.000 rekening. Adapun Bank Raya membidik 1 juta nasabah hingga akhir 2022.

Dari sisi kredit, per Agustus 2022 Bank Raya telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,45 triliun, dengan total aset yang dimiliki sebesar Rp12,90 triliun.

Bank Jago pun gencar menggenjot pertumbuhan CASA. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, ARTO bahkan telah mencatatkan pertumbuhan dana murah 442 persen menjadi Rp5,14 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2022.

CASA mendominasi struktur DPK Bank Jago dengan porsi 71 persen. Bank Jago sendiri telah mencatatkan pertumbuhan DPK 186 persen yoy menjadi Rp7,28 triliun. Sedangkan, porsi DPK lainnya dari deposito hanya tumbuh 38 persen yoy.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan bahwa pertumbuhan pesat CASA itu terdorong oleh kolaborasi dengan berbagai ekosistem. “Bank Jago percaya kolaborasi adalah cara yang efektif untuk memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah serta membuat kami bertumbuh cepat dan efisien,” katanya dalam siaran pers dikutip Bisnis pada Senin (24/10/2022).

Ia menjelaskan, sepanjang tahun ini Bank Jago telah melakukan sejumlah kolaborasi baru. Terbaru, Bank Jago meningkatkan kolaborasi dengan Grup GoTo dengan memberikan pendanaan pada produk GoPayLater Cicil yang merupakan produk pinjaman digital dari Tokopedia.

Bank Jago juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz.

Analis Pasar Modal dari RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, porsi dana murah yang besar ini mampu membuat Bank Jago bertahan di tengah kenaikan suku bunga BI.

“Bank Jago siap menghadapi kenaikan suku bunga berkat porsi dana murahnya yang besar,” kata Andrey pada Senin (24/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper