Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Adira Finance (ADMF) Setelah Bank Indonesia Pertahankan Kredit Kendaraan DP 0 Persen

Adira Finance (ADMF) menyebutkkan dibutuhkan sejumlah stimulus dari pemerintah agar DP 0 persen untuk kredit kendaraan menjadi semakin efektif.
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance akan menyesuaikan strategi bisnis perusahaan pada 2023 seiring kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk memperpanjang pelonggaran uang muka alias down payment (DP) 0 persen untuk semua jenis kendaran bermotor baru.

Bank Indonesia menyebutkan kebijakan mempertahankan pelonggaran DP dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko. Kebijakan perpanjangan DP 0 persen ini berlaku efektif mulai 1 Januari 2023 – 31 Desember 2023.

Direktur Penjualan, Pelayanan, dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan mengatakan pihaknya mendukung penuh kebijakan bank sentral, namun dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan, salah satunya dengan memperhatikan kemampuan membayar customer.

“Kami mendukung [kebijakan Bank Indonesia untuk memperpanjang pelonggaran DP 0 persen], tetapi [Adira Finance] menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan,” ungkap Niko dalam paparan kinerja Adira Finance Kuartal III//2022 pekan lalu (2/11/2022).

Menurut Niko, kebijakan DP 0 persen merupakan salah satu tools dari otoritas moneter untuk bisa membuat perekonomian menggulir dan membuat daya konsumsi masyarakat bisa meningkat. Kendati demikian, dia menilai kebijakan ini juga dibutuhkan serangkaian kebijakan pendukung dari pemerintah agar perputaran ekonomi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan.

“[Serangkaian kebijakan perlu dilakukan] sehingga membuat Indonesia lebih baik dalam menahan resesi yang sudah terjadi di luar negeri,” imbuhnya.

Sepanjang 9 bulan pertama 2022, Adira Finance membukukan laba bersih sebesar 52,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,14 triliun. Pencapaian ini berasal dari membaiknya margin dan kenaikan aset Adira Finance. Alhasil, pendapatan bunga ikut terkerek sebesar 2 persen yoy menjadi Rp6,7 triliun dan beban bunga turun 5 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun.

Dari sana, pendapatan bunga bersih meningkat 6 persen yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih terkerek menjadi 18,1 persen di kuartal III/2022. Adapun, cost of credit menyusut 39 persen yoy menjadi Rp683 miliar.

Sementara itu, Adira Finance mencatat pembiayaan baru tumbuh 21 persen yoy menjadi Rp21,9 triliun. Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 37 persen yoy dan 2 persen yoy. Di sisi lain, total piutang yang dikelola dan termasuk porsi pembiayaan bersama juga terpantau tumbuh 5 persen yoy menjadi sebesar Rp41,8 triliun.

Beranjak ke indikator kinerja, rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) Adira Finance masing-masing meningkat menjadi 6,3 persen dan 17,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,7 persen dan 12,6 persen. Sampai dengan September 2022, rasio gross kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) konsolidasi berada di level 1,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper