Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Di Tengah Kepastian Indonesia Halau Resesi, BI: Cadangan Devisa Terendah Sejak April 2020

Posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 merupakan yang terendah sejak April 2020, yang pada saat itu cadangan devisa tercatat sebesar US$127,9 miliar.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 07 November 2022  |  12:43 WIB
Di Tengah Kepastian Indonesia Halau Resesi, BI: Cadangan Devisa Terendah Sejak April 2020
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kepastian ekonomi Indonesia semakin jauh dari resesi seiring pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (7/11/2022) bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen (year-on-year/yoy), Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa pada Oktober 2022 kembali turun menjadi US$130,2 miliar.

Posisi tersebut merupakan yang terendah sejak April 2020. Saat bulan pertama setelah pandemi Covid-19 resmi masuk Indonesia itu, cadangan devisa Indonesia bertengger pada level US$127,9 miliar.

Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan penurunan posisi cadangan devisa pada periode Oktober 2022 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta untuk kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah.

“Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2022).

Meski menurun, Junanto mengatakan, cadangan devisa tersebut masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Selain itu, posisi cadangan devisa ini masih  berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

“Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Junanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

cadangan devisa Pertumbuhan Ekonomi bank ekonomi
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top