Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kepastian ekonomi Indonesia semakin jauh dari resesi seiring pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (7/11/2022) bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III/2022 mencapai 5,72 persen (year-on-year/yoy), Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa pada Oktober 2022 kembali turun menjadi US$130,2 miliar.
Posisi tersebut merupakan yang terendah sejak April 2020. Saat bulan pertama setelah pandemi Covid-19 resmi masuk Indonesia itu, cadangan devisa Indonesia bertengger pada level US$127,9 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan penurunan posisi cadangan devisa pada periode Oktober 2022 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta untuk kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah.
“Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2022).
Meski menurun, Junanto mengatakan, cadangan devisa tersebut masih mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Selain itu, posisi cadangan devisa ini masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca Juga
“Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata Junanto.