Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Tumbuh 332 Persen Per Kuartal III/2022, Bos Bank Muamalat Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp31,61 miliar pada kuartal III/2022.
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). /Bisnis-Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. mencatatkan peningkatan laba 332 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per kuartal III/2022. Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengungkapkan sejumlah faktor penyebab melesatnya laba perusahaan.

Berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp31,61 miliar pada kuartal III/2022. Jumlah tersebut melesat 332 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp7,31 miliar.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan, peningkatan laba tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sudah mulai kembali ke kondisi normal. "Kita sedang dalam tahapan yang berbeda dengan situasi tahun lalu ketika BPKH [Badan Pengelola Keuangan Haji] belum masuk, saat itu modal belum ada," ujarnya setelah acara peresmian kerja sama pembiayaan haji khusus (Prohajj) dan umrah pada Selasa (22/11/2022).

BPKH sendiri saat ini merupakan pemegang saham mayoritas Bank Muamalat dengan porsi kepemilikan mencapai 82,65 persen. BPKH menjadi pemegang saham Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IDB), Bank Boubyan, Atwill Holdings Limited, National Bank of Kuwait, IDF Investment Foundation, dan BMF Holding Limited pada November 2021 sebanyak 7,903 miliar saham.

Menurutnya, sejumlah permasalahan yang diderita Bank Muamalat sebelum masuknya BPKH pada 2021 juga secara perlahan telah selesai. Permasalahan itu diantaranya terkait dengan pembiayaan.

"Kita sekarang sudah bangun aset, bangun profitabilitas, NPF [nonperforming financing] juga sudah bagus," ungkap Permana.

Sedangkan, berdasarkan laporan keuangan, laju pembiayaan Bank Muamalat tercatat mencapai Rp10,31 triliun atau turun 32 persen yoy. Meski demikian, rasio NPF mampu ditekan dari 4,94 persen per September 2021 menjadi 2,35 persen pada September 2022.

Total aset perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen yoy atau dari Rp52,06 triliun menjadi Rp59,77 triliun. Total ekuitas Bank Muamalat atau BMI juga tumbuh 31 persen yoy menjadi Rp5,21 triliun.

Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan terpantau tumbuh tipis dari posisi Rp43,82 triliun pada September 2021 menuju Rp44,95 triliun tahun ini.

Beberapa rasio keuangan BMI juga menunjukkan perbaikan. Net operating margin (NOM), misalnya, naik menjadi 0,18 persen. Sementara itu, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing melaju ke level 0,09 persen serta 0,84 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper