Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar RUPSLB Akhir Bulan Ini, Bank Muamalat Rombak Direksi dan Komisaris?

Pemegang saham pengendali Bank Muamalat telah membuka seleksi terbuka untuk mengisi jabatan komisaris dan direksi.
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan kantor cabang PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. di Jakarta, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau BMI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 November 2022 nanti. Salah satu agenda dari RUPSLB itu adalah persetujuan untuk perubahan susunan pengurus baru.

Berdasarkan pengumuman di laman resminya, Bank Muamalat mengundang para pemegang saham perseroan untuk menghadiri RUPSLB pada 29 November 2022 di Jakarta. Ada dua mata acara dalam RUPSLB tersebut, yakni persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan dan persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan.

Sejalan dengan perubahan pengurus perseroan, pemegang saham pengendali Bank Muamalat, yakni Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) juga telah merencanakan perubahan struktur kepengurusan BMI melalui lelang terbuka jabatan komisaris dan direksi perseroan.

Dalam pengumuman pada pekan lalu (7/11/2022), BPKH menyebutkan bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk menjadi calon anggota direksi Bank Muamalat yang baru.

BPKH mencantumkan sejumlah persyaratan bagi calon direksi dan komisaris baru. Sementara, pendaftaran bagi calon direksi dan komisaris itu paling lambat diterima pada 9 November 2022.

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji mengatakan bahwa perubahan struktur kepengurusan merupakan ranah serta kewenangan dari pemegang saham. “Manajemen dan seluruh karyawan Bank Muamalat senantiasa fokus untuk terus membangun bisnis secara berkelanjutan, dengan fokus utama pada ekosistem haji dan umroh serta ekonomi halal,” ujar Hayunaji kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Bank Muamalat sendiri memang sedang gencar menyasar pasar haji dan umroh seiring dengan masuknya BPKH sebagai pemegang saham pengendali. "Sebagai bank pertama murni syariah yang dimiliki oleh BPKH tentu saja kami akan memaksimalkan potensi bisnis di segmen haji dan umrah,” kata Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana dalam keterangan tertulis (13/10/2022).

Bank Muamalat pun menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak potensi di segmen itu. Misalnya, Bank Muamalat menjalin kerja sama dengan PT Nur Rima Al-Waali (NRA Group) untuk penyaluran produk pembiayaan haji khusus dan umrah. Kerja sama dengan NRA Group merupakan bagian dari upaya mendorong produk Prohajj Plus yang sudah ada di perusahaan.

Saat ini Bank Muamalat mengklaim 42 persen pangsa pasar haji plus dan 14 persen haji reguler. “Dengan semakin banyaknya porsi pembiayaan haji, bisnis konsumer perusahaan juga akan terdongkrak. Kami optimistis segmen ini akan memberikan hasil yang optimal," ujar Permana.

Sedangkan, berdasarkan laporan keuangan, Bank Muamalat telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp31,61 miliar pada kuartal III/2022. Jumlah tersebut melesat 332 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp7,31 miliar.

Total aset perseroan juga mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen yoy atau dari Rp52,06 triliun menjadi Rp59,77 triliun. Total ekuitas Bank Muamalat juga tumbuh 31 persen yoy menjadi Rp5,21 triliun.

Meskipun, laju pembiayaan Bank Muamalat tercatat mencapai Rp10,31 triliun atau turun 32 persen yoy. Meski demikian, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) mampu ditekan dari 4,94 persen menjadi 2,35 persen pada September 2022.

Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan terpantau tumbuh tipis dari posisi Rp43,82 triliun pada September 2021 menuju Rp44,95 triliun tahun ini.

Beberapa rasio keuangan BMI juga menunjukkan perbaikan. Net operating margin (NOM), misalnya, naik menjadi 0,18 persen. Sementara itu, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing melaju ke level 0,09 persen serta 0,84 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper