Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pembiayaan PT Buana Finance Tbk. (BBLD) mendapatkan fasilitas kredit dari dua emiten perbankan mencapai total Rp180 miliar dengan tenor yang berbeda.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/11/2022), fasilitas kredit tersebut berasal dari PT Bank Pembangunan Daerah atau BPD Jawa Tengah (Bank Jateng) dan PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) masing-masing sebesar Rp80 miliar dan Rp100 miliar.
Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami menyampaikan bahwa fasilitas pinjaman tersebut, baik dari BPD Jawa Tengah dan Bank QNB Indonesia akan digunakan untuk keperluan modal kerja Buana Finance, yakni berupa pemberian kredit.
“Sehubungan dengan pemberian fasilitas term loan kepada Buana Finance sebesar Rp80 miliar dengan tenor 60 tenor dari BPD dan senilai Rp100 miliar dengan tenor 48 bulan dari Bank QNB Indonesia,” jelas Ahmad, Senin (28/11/2022).
Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan bahwa perjanjian fasilitas kredit itu secara berurutan dilaksanakan pada 24 November 2022 dan 25 November 2022, yakni masing-masing dengan BPD Jawa Tengah dan Bank QNB Indonesia.
Jika dilihat dari laporan keuangan, hingga kuartal III/2022, Buana Finance membukukan laba neto periode berjalan mencapai Rp51,31 miliar, atau naik 316 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya sebesar Rp12,3 miliar.
Selain itu, pendapatan emiten bersandi saham BBLD itu juga mengalami peningkatan sebesar 7,92 persen yoy menjadi Rp440,68 miliar hingga September 2022 dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp408,31 miliar.
Secara rinci, perolehan pendapatan Buana Finance ditopang oleh pendapatan dari segmen bisnis perseroan yang mengalami peningkatan, di mana sewa pembiayaan diperoleh sebesar Rp99,43 miliar, pembiayaan konsumen Rp264 miliar, anjak piutang Rp229 juta, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp45,3 miliar. Sementara itu, pendapatan bunga dan denda menurun menjadi Rp31,31 miliar.