Bisnis.com, JAKARTA - Populix, startup penyedia riset berbasis digital mengungkapkan mayoritas masyarakat Indonesia gemar melakukan investasi melalui aplikasi.
Temuan tersebut t tercatat dalam hasil survei dalam “Insights and Future Trends of Investment in Indonesia” yang dikutip, Jumat (2/12/2022).
Dalam survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia telah memiliki kesadaran yang lebih baik dalam berinvestasi. Mayoritas (72 persen) responden yang disurvei mengatakan bahwa mereka telah mulai berinvestasi, terutama di kalangan generasi millennials.
Angka tersebut meningkat apabila dibandingkan dengan survei Populix pada Januari 2021 yang mengungkap bahwa hanya ada kurang dari setengah responden (44 persen) yang telah mulai berinvestasi.
Mayoritas responden (64 persen) dari segala rentang usia memiliki tujuan utama berinvestasi untuk mengumpulkan dana darurat. Secara khusus jika melihat perilaku berinvestasi dari setiap generasi, survei menunjukkan bahwa selain untuk mengumpulkan dana darurat, Gen Z dan millennials cenderung berinvestasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan, sementara Gen X memiliki tujuan untuk mengumpulkan dana pensiun.
Survei ini juga mengatakan responden cenderung berinvestasi melalui platform aplikasi, bank, atau bahkan keduanya. Sebesar 71 persen responden memilih untuk berinvestasi melalui aplikasi karena kemudahan dalam satu aplikasi, ketentuan investasi yang tidak rumit, serta hanya membutuhkan modal yang relatif kecil.
Baca Juga
Bibit (56 persen) merupakan aplikasi investasi yang digunakan oleh setengah responden, diikuti dengan DANAeMAS (33 persen), Ajaib (28 persen ), Tokopedia (25 persen), dan OVO Invest (20 persen).
Di sisi lain, 44 persen responden yang memilih untuk berinvestasi melalui bank mengatakan bahwa mereka menganggap bank sebagai perusahaan terpercaya untuk keperluan investasi, kemudahan dalam berinvestasi, dan memiliki ketentuan yang tidak rumit.
Beberapa bank utama yang dipercaya oleh responden untuk berinvestasi meliputi BRI (31 persen), BCA (31 persen), Bank Mandiri (30 persen ), dan BNI (27 persen).
Sebagai informasi, Populix melakukan survei terhadap 1.038 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di Indonesia.