Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN memasuki hari pertama periode perdagangan rights issue pada hari ini, Rabu (28/12/2022). Dalam informasi yang dibagikan, sebanyak 2,07 miliar lembar saham diterbitkan.
"Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 28 Desember 2022 telah diterbitkan saham baru hasil pelaksanaan PUT II PT Bank Tabungan Negara Tbk. sejumlah 2.066.666.648 [2,07 miliar] lembar saham," jelas manajemen PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek, pada Rabu (28/12/2022).
Mengacu pada prospektus, periode pelaksanaan rights issue BBTN berlangsung pada 28 Desember hingga 5 Januari 2022 dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 3.444.444.413 (3,44 miliar) lembar saham.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sisa HMETD Bank Tabungan Negara pada awal pelaksanaan periode rights issue sebesar 1.377.777.765 (1,38 miliar) lembar saham atau senilai Rp1.653.333.318.000 (Rp1,65 triliun)
Adapun, jumlah saham beredar perseroan terkerek sekitar 19,51 persen menjadi 12.656.666.648 (12,65 miliar) helai saham dari 10.590.000.000 (10,60 miliar helai saham).
Sedangkan mengenai mekanisme rights issue manajemen menjelaskan, "Setiap pemegang 100.000.000 atau 100 juta saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan [recording date] pada pukul 16.00 WIB berhak atas 32.525.443 atau 32,52 juta HMETD di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp1.200 per saham," jelasnya dikutip dari prospektus terpublikasi pada Bursa Efek Indonesia pada Rabu (28/12/2022).
Baca Juga
Dengan demikian, nilai emisi yang diproyelsi bakal diserap sebanyak-banyaknya Rp14,3 triliun. Disebutkan pula bahwa PT CIMB Niaga Sekuritas akan menjadi salah satu pembeli siaga dalam aksi korporasi kali ini.
Lebih lanjut manajemen Bank Tabungan Negara (BBTN) menyebutkan, nantinya seluruh dana yang terserap akan digunakan untuk memperkiat struktur permodalan perseroan.
Sebelumnya, Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai bahwa rights issue yang digelar BBTN dipandang potensial. Ditambah lagi, harga pelaksanaan relatif menarik jika dibandingkan dengan portofolio nilai buku BBTN mencapai Rp2.039.
Dengan harga pelaksanaan di level Rp1.200 maka para investor akan untung Rp839 per helai atau 41,15 persen lebih rendah. Untuk diketahui, nilai buku adalah harga riil saham yang dihitung dari hasil pencatatan ekuitas atau modal.
"Tanpa aksi korporasi sebenarnya valuasi BBTN sudah menarik untuk investasi medium dan jangka panjang. Tambah menarik lagi karena ada diskon dalam pelaksanaan rights issue,” ujar Tirta, dalam riset.