Bisnis.com, JAKARTA – Nilai emisi dari aksi penawaran umum terbatas atau rights issue emiten bank di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp33,25 triliun sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah pada Sabtu (31/12/2022), jumlah nilai emisi tersebut dikontribusikan oleh 18 emiten bank. Tercatat, ada tiga emiten yang menggalang modal lewat rights issue sebanyak dua kali tahun ini.
Ketiganya adalah PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG), dan PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC). Selain tiga emiten ini, sebanyak 15 bank hanya satu kali melakukan penerbitan saham baru.
Jika ditelisik lebih jauh, mayoritas rights issue dilakukan untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun pada tahun ini. Aturan ini tertuang dalam POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan mayoritas bank telah menjalankan aksi korporasi untuk memenuhi modal inti. Dari total 37 bank, yang semula belum memenuhi ketentuan modal inti, kini tersisa 5 bank yang masih dalam proses pemenuhan.
“Ada sekitar 5 bank masih dalam proses. Jadi dua bank itu merger dan tiga bank sedang dalam proses listing. Jadi bisa dikatakan kita dalam jalur yang tepat untuk bisa mencapai modal inti Rp3 triliun,” ujarnya dalam satu wawancara virtual, beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Dian tidak menyebutkan nama dari kelima bank tersebut. Kendati ada bank yang masih dalam proses pemenuhan modal inti, OJK optimistis seluruh bank umum dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum hingga tutup tahun 2022.
Pemenuhan modal inti wajib dilakukan bank dengan modal inti di bawah Rp3 triliun. Pasalnya, apabila tidak dapat memenuhi aturan ini, bank terancam merger secara paksa, self-liquidation atau likuidasi sukarela, hingga turun kasta menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Daftar Emiten | Tanggal Efektif | Nilai Emisi (Rp Miliar) |
Bank Amar (AMAR) | 03-Feb-22 | 1.000,85 |
Bank Ganesha (BGTG) | 14-Feb-22 | 1.117,51 |
Bank BJB (BJBR) | 21-Feb-22 | 925 |
Bank Aladin Syariah (BANK) | 28-Apr-22 | 3.999,87 |
Bank JTrust Indonesia (BCIC) | 29-Jul-22 | 1.272,81 |
Bank IBK Indonesia (AGRS) | 29-Jul-22 | 1.202 |
Bank Victoria International (BVIC) | 29-Jul-22 | 1.053,96 |
Bank of India Indonesia (BSWD) | 19-Aug-22 | 1.388,80 |
Bank Oke Indonesia (DNAR) | 05-Oct-22 | 499,43 |
Bank Neo Commerce (BBYB) | 10-Nov-22 | 1.701,14 |
Bank Maspion (BMAS) | 10-Nov-22 | 1.712,51 |
Bank Bumi Arta (BNBA) | 21-Nov-22 | 828,52 |
Bank Amar (AMAR) | 24-Nov-22 | 1.277 |
PT Bank MNC Internasional (BABP) | 30-Nov-22 | 1.226,51 |
Krom Bank Indonesia (BBSI) | 30-Nov-22 | 911,33 |
Bank Raya Indonesia (AGRO) | 30-Nov-22 | 1.160 |
Bank Ina Perdana (BINA) | 30-Nov-22 | 1.202,26 |
Bank Ganesha (BGTG) | 30-Nov-22 | 900 |
Bank Victoria International (BVIC) | 05-Dec-22 | 743,31 |
Bank Syariah Indonesia (BRIS) | 05-Dec-22 | 4.999,95 |
Bank BTN (BBTN) | 14-Dec-22 | 4.133,33 |
Total | 33.256,09 |