Bisnis.com, JAKARTA – Pemegang saham pengendali PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS), yakni Industrial Bank of Korea, menyuntikkan dana setoran modal senilai Rp1 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip pada Minggu (1/1/2023), transaksi dana setoran modal tersebut berlangsung pada 28 Desember 2022. Industrial Bank of Korea merupakan pengendali IBK dengan kepemilikan 91,24 persen saham perseroan.
Adapun, transaksi ini tidak berkaitan dengan pemenuhan modal inti IBK Indonesia. Pasalnya, sampai dengan akhir September 2022, total ekuitas dari emiten bersandi AGRS ini telah mencapai Rp3 triliun sesuai dengan ketentuan modal inti minimum.
Sebelum mengumumkan transaksi setoran modal kepada otoritas bursa, AGRS juga telah melaporkan rencana untuk melakukan penawaran terbatas (PUT) V dengan skema rights issue.
Melalui rencana aksi korporasi ini, AGRS berencana menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13,81 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah saham yang akan diterbitkan akan tergantung pada keperluan dana perseroan dan harga pelaksanaan PUT V.
Direksi Bank IBK dalam surat kepada otoritas bursa mengatakan dana yang diperoleh dari aksi penambahan modal tersebut bertujuan menjaga keperluan modal kerja perseroan.
“Dengan adanya peningkatan modal melalui PUT V, struktur permodalan perseroan akan menjadi lebih baik dan perseroan akan memiliki pendanaan yang cukup untuk menjalankan strategi usahanya,” tulis direksi perseroan.
Sementara itu, dengan pelaksanaan penambahan modal melalui rights issue dengan jumlah mencapai 13,81 miliar, maka saham yang akan dikeluarkan oleh AGRS sebelum PUT V dapat terdilusi paling banyak 33,32 persen.
Sebagai catatan, nilai emisi dari aksi penawaran umum terbatas atau rights issue emiten bank di pasar modal hingga pekan kedua Desember 2022 mencapai Rp33,25 triliun sepanjang tahun ini. Jumlah ini dikontribusikan oleh 18 emiten bank.
Pada tahun lalu, AGRS tercatat telah melaksanakan rights issue dengan tanggal efektif pada 29 Juli 2022. Dalam aksi korporasi itu, perseroan membidik nilai emisi Rp1,2 triliun.