Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mayapada (MAYA) Rights Issue, Dato Sri Tahir Suntik Rp893,5 Miliar

Dato Sri Tahir menempatkan dana di rights issue Bank Mayapada melalui PT Mayapada Karunia dengan nilai Rp299,4 miliar dan PT Mayapada Kasih Rp594,1 miliar.
Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura senilai Rp2 triliun, di Jakarta, Senin (15/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan penukaran uang dolar AS dan dolar Singapura senilai Rp2 triliun, di Jakarta, Senin (15/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) sedang menggelar rights issue yang dimulai sejak 3 Januari 2023. Salah satu orang terkaya Indonesia yang juga merupakan pemiliki Bank Mayapada, Dato Sri Tahir menyuntikan dana Rp893,5 miliar dalam aksi korporasi tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Dato Sri Tahir telah menyetorkan dana dalam rights issue Bank Mayapada pada 29 Desember 2022.

Dato Sri Tahir menempatkan dana di rights issue Bank Mayapada melalui PT Mayapada Karunia dengan nilai Rp299,4 miliar. Kemudian, melalui PT Mayapada Kasih sebesar Rp594,1 miliar. Total, Dato Sri Tahir menyetor dana ke Bank Mayapada sebesar Rp893,5 miliar.

"Penempatan dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan PT Bank Mayapada Internasional Tbk.," demikian dikutip dari keterbukaan informasi pada Kamis (5/1/2023).

Dato Sri Tahir menjadi pemilik saham pengendali di Bank Mayapada melalui dua kaki, yakni PT Mayapada Karunia dan PT Mayapada Kasih. PT Mayapada Karunia mempunyai 29,89 persen saham di Bank Mayapada, lalu PT Mayapada Kasih mempunyai 4,73 persen saham.

Sebagaimana diketahui, Bank Mayapada menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 9.820.866.145 lembar saham seri B pada 3-9 Januari 2023. 

Rights issue ini digelar perseroan untuk memperkuat struktur permodalan. Pada pertengahan tahun lalu, emiten berkode MAYA ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dalam agenda tersebut, MAYA memutuskan melakukan pencadangan laba sebesar 2,27 persen dari laba bersih 2021, yakni sebesar Rp1 miliar.

Adapun sisanya, yakni sebesar Rp43,12 miliar dicatatkan sebagai laba yang ditahan untuk memperkuat struktur permodalan Bank Mayapada.

Bank Mayapada mencatatkan modal inti Rp12 triliun pada kuartal III/2022. Sedangkan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) MAYA tercatat masih di level 13,44 persen.

Di sisi lain, Bank Mayapada mencatatkan laba bersih Rp109,74 miliar per kuartal III/2022, naik 319 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp26,13 miliar. Bank Mayapada mencatatkan kredit Rp91 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) 109,1 triliun per September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper