Bisnis.com, JAKARTA - Kredit kendaraan bermotor (KKB) dinilai masih menjadi sektor yang potensial untuk memacu pertumbuhan bisnis perbankan pada 2023.
Di tengah ancaman resesi global dan krisis chip semikonduktor yang diproyeksi masih akan berlangsung pada tahun ini, sejumlah perbankan justru mengungkapkan optimismenya dalam menggarap sektor kredit kendaraan bermotor.
Terlebih lagi, apabila mengacu pada catatan terakhir pada November 2022, laporan Analisis Uang Beredar menyebut nilai kredit kendaraan bermotor mencapai Rp116,2 triliun per November 2022 atau tumbuh 16,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Melihat potensi tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI meramal penjualan kendaraan bermotor akan tetap ramai sejalan dengan target Gaikindo.
"Kita mengetahui bersama bahwa Gaikindo mempertahankan proyeksi penjualan mobil tahun ini di angka 1 juta. Hal ini mengartikan optimisme pembelian mobil tahun ini masih cukup baik. Memang ada ada kendala teknis seperti semi konduktor. Namun, kami melihat sudah banyak produsen yang masih mampu mempertahankan produksinya," jelas SVP Head Corporate Secretary BBNI Okki Rushartomo kepada Bisnis, Minggu (15/1/2023).
Mengenai strategi yang akan digunakan, Okki menjelaskan bahwa BBNI akan menggelar kerja sama dengan sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) dalam menggarap potensi pasar KKB.
Baca Juga
"Kami pun fokus mengoptimalkan captive market BNI Group mulai ritel, emerald, hingga diamond client BNI. Kerjasama dengan beberapa BPD juga akan memperkuat potensi pasar dari penyaluran KKB. Di samping itu, kami inovatif dalam menyelenggarahan program tematik untuk men-triger penyaluran KKB melalui anak usaha BNI Multifinance," tambah Okki.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI juga sebelumnya menyampaikan optimismenya. Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menjelaskan bahwa target kredit kendaraan bermotor (KKB) akan tetap tumbuh di tengah ancaman krisis chip semikonduktor yang melanda sejumlah produsen kendaraan.
"Pada tahun ini, kami melihat untuk market akan tetap tumbuh dibanding periode 2022. Untuk mobil baru, proyeksi dari Gaikindo penjualan dapat tembus 975rb unit atau naik 8,3 persen dibanding target 2022. Sementara untuk motor baru, ditargetkan oileh AISI akan tumbuh 3 persen menjadi 5,6 juta unit," jelas Rudi kepada Bisnis.
Di samping itu, Rudi menambahkan bahwa optimisme penyaluran KKB akan positif sepanjang tahun 2023 yang juga didorong oleh tren konsumsi masyarakat pada segmen kendaraan bermotor yang diramal akan terus tumbuh, menyusul ekspektasi pemulihan ekonomi domestik yang masih berlanjut dan meningkatnya belanja rumah tangga.
"Dari sisi supply, dengan naiknya target penjualan otomotif dari Gaikindo dan AISI di tahun 2023 tersebut, kami asumsikan untuk supply chip semiconductor akan lebih baik di tahun 2023. Hal ini sudah mulai terlihat dimana penjualan nasional untuk mobil dan motor di bulan November merupakan yang tertinggi di tahun 2022," tambah Rudi.
Adapun, strategi yang disiapkan oleh Bank Mandiri untuk menggarap peluan pasar tersebut diantaranya dengan bekerja sama melalui dua perusahaan anak yakni Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance dalam mendistribusikan fasilitas KKB ke masyarakat.