Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hanya Laksanakan Rights Issue Rp301,92 Miliar, Bank MNC (BABP) Beri Penjelasan

Bank MNC menyebut telah memenuhi ketentuan modal inti meskipun pelaksanaan rights issue hanya menyerap dana Rp301,92 miliar.
Aplikasi Motion. Bank MNC menyebut telah memenuhi ketentuan modal inti meskipun pelaksanaan rights issue hanya menyerap dana Rp301,92 miliar. /Dok.  Bank MNC
Aplikasi Motion. Bank MNC menyebut telah memenuhi ketentuan modal inti meskipun pelaksanaan rights issue hanya menyerap dana Rp301,92 miliar. /Dok. Bank MNC

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) mengumumkan diri telah melaksanakan pemenuhan ketentuan modal inti walaupun aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue IX hanya menyerok dana sebesar Rp301,92 miliar.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur Rita Montagna Siahaan dan Direktur Hermawan yang merujuk pada surat PT Bursa Efek Indonesia No. S-00652/BEI.PP2/01-2023 terkait permintaan penjelasan bursa.

"Modal inti perseroan per-31 Desember 2022 sudah memenuhi ketentuan sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan," jelasnya dalam keterangan resminya pada Jumat (20/1/2023).

Sebelumnya, pada aksi PMHMETD IX yang digelar, Bank MNC tercatat hanya mengeluarkan saham HMETD sebanyak 779,63 juta (779.631.458) lembar saham dari 9,43 miliar (9.432.437.542) lembar saham yang ditawarkan pada periode perdagangan yang digelar pada 14 Desember hingga 27 Desember 2022.

Sementara pada pelaksanaan pemesanan tambahan, BABP melaporkan telah mengeluarkan saham baru sebanyak 1,53 miliar (1.538.000.000) miliar lembar saham HMETD.

Dengan demikian, total saham yang telah dikeluarkan Bank MNC pada aksi PMHMETD IX tercatat sebanyak 2,31 miliar (2.317.631.458) helai saham atau senilai Rp310,29 miliar (Rp310.292.089.540).

Padahal rencannya, dalam prospektus yang dibagikan BABP akan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya yakni 9,43 miliar (9.434.687.046) helai saham dengan nilai emisi sebanyak-banyaknya diperkirakan mencapai Rp1,22 triliun (Rp1.226.509.315.980). Dengan demikian, terdapat 7,11 miliar lembar saham HMETD yang tidak dilaksanakan dan gagal keluar dari portepel.

Kemudian, pada 13 Januari 2023 manajemen BABP diketahui membagikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PMHMETD IX. Mengacu pada laporan tersebut, hasil bersih PMHMETD yang diterima perseroan setelah dikurangi biaya pelaksanaan sebesar Rp1,42 miliar tercatat hanya senilai Rp299,86 miliar.

Menariknya, angka tersebut dilaporkan tidak akan dialokasikan untuk memperkuat struktur permodalan. Melainkan, akan digunakan untuk pemberian kredit. 

"Rencana penggunaan dana menurut prospektus untuk keperluan pemberian kredit Rp299.869 [dalam jutaan rupiah]," jelas manajemen dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (21/1/2023).

Untuk diketahui sebelumnya, hingga Agustus 2022, modal inti Bank MNC tercatat baru mencapai Rp2,37 triliun.

Kendati demikian, dalam laporan terbaru yang dibagikan perseroan, manajemen BABP menjelaskan bahwa pihaknya telah meenuhi ketentuan modal inti minimum sebagaimana tertuang pada POJK No.12/POJK.03/2020.

Dalam waktu dekat, perseroan juga melaporkan tidak memiliki rencanakan untuk menggelar aksi korporasi dalam upaya melaksanakan pemenuhan modal inti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper