Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Umumkan Rekor Laba, BNI (BBNI) Bocorkan Capaian Pembiayaan Berkelanjutan

BNI (BBNI) mencatat penyaluran pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp182,9 triliun atau 28,5 persen dari total portofolio kredit.
Gedung BNI di Jakarta yang ramah lingkungan./Dokumen BNI
Gedung BNI di Jakarta yang ramah lingkungan./Dokumen BNI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melaporkan penyaluran pembiayaan kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) sepanjang 2022 mencapai Rp182,9 triliun atau 28,5 persen dari total portofolio kredit BBNI.

Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengungkapkan terus membesarnya pembiayaan ekonomi berkelanjutan ini sebagai bentuk merealisasikan tekad perseroan sebagai pionir green banking dan motor penggerak pelaksana keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di Indonesia.

"Sebagai bank pionir green banking dan motor penggerak berkelanjutan atau sustainable finance di Indonesia, [BNI] berkomitmen menginternalisasi prinsip keuangan berkelanjutan pada nilai-nilai, budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional, serta sistem dan prosedur operasional perseroan," jelas David, Selasa (24/1/2023).

David melanjutkan, sustainable portfolio ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil sebesar Rp123,2 triliun, pengelolaan bisnis ramah lingkungan dan sumber daya alam hayati sebesar Rp19,7 triliun, energi baru dan terbarukan sebesar Rp10,9 triliun, pembiayaan untuk pencegahan polusi sebesar Rp4 triliun, serta sustainable portfolio lainnya sebesar Rp25,1 triliun.

"BNI juga memiliki komitmen untuk mengembangkan praktik usaha berkelanjutan sejalan dengan agenda global. BNI mulai proaktif memperkenalkan sustainability linked loan (SLL), di mana salah satu aspek utama SLL adalah pemberian insentif bagi nasabah untuk memperbaiki aspek ESG dalam bisnis mereka," pungkas David.

Adapun, sepanjang tahun 2022, bank berkode emiten BBNI ini telah menyalurkan sustainability link loan (SLL) sebesar US$355 juta atau sekitar Rp5,3 triliun yang disalurkan kepada debitur top tier pada sektor industri prioritas, seperti fast-moving consumer goods dan manufaktur.

“Kami juga menawarkan pricing yang menarik sebagai insentif bagi debitur dalam rangka meningkatkan pencapaian aspek ESG dalam bisnis usaha mereka sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Untuk jangka panjang, kami ingin terus meningkatkan inisiatif tersebut agar menjadi bank dengan praktik ESG terbaik di Indonesia,” kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper