Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI kembali memberikan sinyal membagikan dividen jumbo tahun ini.
Bank telah memastikan laba tahun buku 2022 mencapai lebih dari Rp40 triliun. Pasalnya sepanjang Januari–September, bank telah mencetak laba Rp39,3 triliun.
"Kemudian kemana duit itu akan kita arahkan? pasti kita kembalikan kepada pemerintah, sebagai pajak dan dividen," katanya Senin (30/1/2023).
Bila menilik riwayat pembagian dividen tunai BBRI, bank rutin membagikan laba tutup buku kepada investor. Terakhir, bank menetapkan rasio pembayaran dividen (dividend pay out ratio) sebesar 85 persen dari laba yang diperoleh Rp31,06 triliun.
Artinya bank yang fokus pada UMKM ini menebar Rp26,4 triliun dengan rincian Rp174,25 untuk setiap lembar kepemilikan saham.
Terpisah, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa kinerja BRI saat ini dalam kondisi sehat untuk membagikan dividen. Hal ini terlihat baik dari sisi permodalan maupun likuiditas serta kualitas aset.
Baca Juga
Lebih rinci, dia menjelaskan, kekuatan permodalan perseroan tercermin dari CAR BRI secara konsolidasi berada di level 26,14 persen dengan NPL dan LAR sebesar 2,09 persen dan 19,28 persen.
"Oleh karenanya dan dengan sumber pertumbuhan baru yang terus diciptakan, saat ini BRI memiliki potensi untuk terus memberikan dividen yang optimal bagi pemegang saham. Hal tersebut dimulai dengan menetapkan 85 persen dividend payout ratio di tahun 2022 atas laba tahun 2021," tambahnya.
Sebelumnya, analis Mirae Asset Handiman Soetoyo menuturkan bahwa dengan pertumbuhan laba yang kuat dan cakupan NPL/LAR yang memadai, memungkinkan BBRI untuk tetap menebar dividen lebih tinggi pada tahun ini. “Kami percaya bahwa bank masih dapat membayar dividen yang lebih tinggi tahun ini dibandingkan tahun lalu. Modal bank yang kuat juga akan memungkinkan mereka untuk memberi insentif kepada pemegang saham,” ujar Handiman dalam risetnya.
Riwayat pembayaran dividen tunai BBRI 2012-2021
Tahun Buku |
Waktu Pembayaran |
Jumlah Dividen yang Dibayarkan |
Dividen per saham |
2021 |
1 April 2022 |
26,40 triliun |
174,25 |
2020 |
26 Maret 2021 |
12,12 triliun |
98,90 |
2019 |
18 Maret 2020 |
20,63 triliun |
168,11 |
2018 |
13 Juni 2019 |
16,17 triliun |
132,17 |
2017 |
25 April 2018 |
13,04 triliun |
106,75 |
2016 |
13 April 2017 |
10,47 triliun |
82,72 |
2015 |
22 April 2016 |
7,47 triliun |
62,33 |
2014 |
22 April 2015 |
7,27 triliun |
58,96 |
2013 |
4 May 2014 |
6,34 triliun |
51,47 |
2012 |
15 April 2012 |
5,55 triliun |
45,05 |