Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bank Syariah Indonesia (BRIS) Raup Laba Rp4,3 Triliun pada 2022, Terbang 42,3 Persen

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan laba Rp4,3 triliun pada 2022, tumbuh 42,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Fahmi Ahmad Burhan
Fahmi Ahmad Burhan - Bisnis.com 01 Februari 2023  |  10:54 WIB
Bank Syariah Indonesia (BRIS) Raup Laba Rp4,3 Triliun pada 2022, Terbang 42,3 Persen
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). - Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatatkan laba Rp4,3 triliun pada 2022, tumbuh 42,3 persen secara tahunan (year–on–year/yoy). Sebagai perbandingan pada periode 2021 laba BRIS mencapai Rp3,02 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan BSI yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia hari ini, Rabu (1/2/2023) meroketnya laba ini terjadi seiring dengan peningkatan pendapatan penyaluran pembiayaan sebesar 10 persen yoy. Pada 2021, pembiayaan BRIS mencapai Rp18,6 triliun, sedangkan tahun lalu melonjak menjadi Rp20,46 triliun.

Kemudian, peningkatan laba BSI juga terdorong oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 25 persen dari Rp1,2 triliun pada 2021 menjadi Rp1,5 triliun pada 2022. Ini membuat laba operasional BSI naik dari Rp4,09 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp5,64 triliun pada 2022.

Dari sisi rasio profitabilitas, BSI mencatatkan peningkatan net operating margin (NOM) 42 basis poin (bps) menjadi 2,17 pada 2022. Bank berkode emiten BRIS ini juga mencatatkan return on equity (ROE) sebesar 16,84 persen dan return on asset (ROE) 1,98 persen sepanjang 2022.

Perseroan mencatatkan baki pembiayaan sebesar Rp207,7 triliun pada 2022, naik 21,3 persen yoy. Pertumbuhannya ditopang oleh kemampuan BSI dalam menjaga kualitas pembiayaan. 

Rasio pembiayaan macet atau nonperforming financing (NPF) gross BSI turun dari 2,9 persen per 2021 menjadi 2,4 persen per 2022. Lalu, NPF nett BSI juga turun dari 0,8 persen per 2021 menjadi 0,5 pada tahun lalu.

Pertumbuhan pembiayaan BSI membuat total asetnya melonjak dari Rp265,28 triliun pada 2021 menjadi Rp305,72 triliun pada 2022.

Dari sisi pendanaan, BSI juga mencatat peningkatan dana simpanan wadiah berupa giro dan tabungan, yakni 13,28 persen yoy menjadi Rp66,01 triliun. Kemudian, dana investasi non profit sharing naik 11,06 persen ke angka Rp195,47 triliun.

BSI sendiri merupakan bank syariah yang kepemilikannya dikuasai oleh PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI). Bank Mandiri mempunyai porsi kepemilikan saham 51,47 persen di BSI per 31 Desember 2022.

Capaian laba BSI juga setidaknya telah berkontribusi terhadap raihan laba Bank Mandiri secara konsolidasi. Bank Mandiri telah mengumumkan pembukuan laba Rp41,2 triliun sepanjang tahun 2022 lalu. Laba Bank Mandiri ini melonjak 46,9 persen yoy.

Bank Mandiri juga mencatatkan peningkatan penyaluran kredit secara konsolidasi 14,48 persen yoy menjadi Rp1.202,2 triliun. Kemudian, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 15,46 persen yoy menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank mandiri BRIS Bank Syariah Indonesia
Editor : Anggara Pernando

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top