Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) gencar mengembangkan layanan digital mereka untuk menggenjot transaksi nasabah segmen korporasi.
BNI misalnya mengandalkan platform BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah korporasinya secara digital. Sedangkan Bank Mandiri mengandalkan Kopra.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa BNIDirect mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi. Tercatat jumlah pengguna BNIDirect mencapai 100.000 pengguna. Jumlah ini tumbuh 24,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang 2022. Sementara, jumlah transaksi di BNIDirect mencapai 764 juta transaksi, meningkat 18,4 persen yoy.
Selain itu, BNI mempunyai BNI Xpora yang ditujukan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. Total kredit ekspor yang ada di BNI Xpora menembus Rp26,72 triliun, naik dari 2021 yang tercatat Rp19,05 triliun. Volume perdagangan ekspor di BNI Xpora juga mencapai Rp66,21 triliun, naik dari 2021 yang tercatat Rp24,36 triliun. Okki mengatakan bahwa ke depan perseroan akan melanjutkan fokus dalam pengembangan digitalisasi untuk mempermudah transaksi nasabah korporasi ini.
“Arah ke depan kita lebih fokus untuk penguatan digital, dalam hal ini layanan yang lebih baik kepada nasabah,” kata Okki dalam keterangan tertulis pada Minggu (5/2/2023).
Baca Juga
Bank Mandiri juga memacu layanan digital untuk nasabah korporasi melalui Kopra by Mandiri. Layanan digital ini telah berhasil mengelola Rp18.567 triliun transaksi hingga akhir 2022 atau tumbuh 22 persen yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan bahwa kehadiran layanan digital seperti Kopra mampu menunjang pertumbuhan pesat kinerja keuangan perseroan. "Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” ujar Darmawan.
Selain kedua bank tersebut, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) telah meluncurkan layanan digital untuk nasabah nasabah korporasi yakni Maybank2E (M2E).
"Di era digitalisasi, strategi dan filosofi yang kita tekankan itu adalah kita harus sangat memahami kebutuhan nasabah yang berubah," kata Chief Strategy Transformation & Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman.
Ia menjelaskan bahwa aplikasi M2E atau Maybank to Enterprise merupakan layanan digital yang diberikan untuk nasabah korporasi dalam mengelola keuangan bisnisnya.
Ada empat segmen pasar yang disasar oleh Maybank Indonesia melalui M2E itu. Pertama adalah segmen korporasi besar atau wholesale, kedua segmen komersial, ketiga small business enterprise (SME) plus, dan keempat adalah ritel SME.
Kemudian, ada sejumlah fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah korporasi di aplikasi tersebut, misalnya portofolio management payable, recevable management, hingga pengelolaan gaji karyawan.
Per Desember 2022, jumlah nasabah yang menggunakan layanan M2E di Maybank Indonesia mencapai 14.000 nasabah.
Potensi Debitur Korporasi
Gencarnya bank mengembangkan platform untuk nasabah korporasi seiring dengan tingginya potensi nasabah di segmen tersebut. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa segmen korporasi telah menjadi pendorong capaian kredit perbankan per Desember 2022.
Penyaluran kredit perbankan per Desember 2022 mencapai Rp6.387 triliun. "Perkembangan penyaluran kredit terjadi pada golongan debitur korporasi sebesar 14,54 persen yoy," demikian dikutip dari laporan Analisis Uang Beredar BI yang dirilis pada Selasa (24/1/2023). Golongan debitur korporasi itu menyumbang kredit Rp3.265,2 triliun per Desember 2022.
BNI juga mencatat bahwa nasabah korporasi blue chip atau perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas Rp40 triliun menjadi pendorong pertumbuhan kredit sepanjang 2022.
BNI mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 10,9 persen secara tahunan yoy menjadi Rp646,19 triliun pada 2022. Sementara, kredit pada segmen korporasi blue chip tumbuh pesat 28,9 persen yoy pada 2022 menjadi Rp232,7 triliun.
Bank Mandiri juga mencatatkan peran besar nasabah korporasi pada penyaluran kreditnya. Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit konsolidasi Rp1.202,2 triliun pada 2022, naik 14,48 persen yoy. Jika dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp414,1 triliun, tumbuh 11,8 persen yoy.