Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Utama Finance atau MUF menilai bahwa nilai jual kembali atau resale value menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan prospek industri kendaraan listrik dan pembiayaannya. Baterai menjadi komponen penentu nilai jual kembali itu.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menilai bahwa pembiayaan kendaraan listrik akan turut meningkat ketika ekosistem industri itu berkembang. Salah satu indikator perkembangan terlihat dari nilai harga jual kembali kendaraan listrik.
Menurutnya, resale value berkaitan erat dengan baterai sebagai komponen utama karena nilainya yang dominan dalam harga kendaraan listrik, tetapi umurnya terbatas. Apabila industri kendaraan listrik sudah menemukan mekanisme yang optimal terkait pengaturan dan pengelolaan baterai, pembiayaannya akan berkembang pesat.
“Perkembangan teknologi baterai, misalkan swap battery, akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kendaraan listrik dan industri pembiayaannya,” ujar Stanley kepada Bisnis, Jumat (3/1/2023).
MUF terus memantau perkembangan kendaraan listrik, baik mobil maupun motor, dan terus mengembangkan pembiayaannya. Pada 2022, perusahaan itu telah menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik sekitar Rp50 miliar, setara dengan 0,3 persen dari total penyaluran pembiayaan 2022 senilai Rp17,9 triliun.
“Kami akan terus mengembangkan produk pembiayaan kendaraan listrik seiring dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang terkait,” katanya.
Baca Juga
*Berita ini merupakan bagian dari laporan khusus bertajuk Temaram Ekosistem Kendaraan Listrik yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi Senin, 6 Februari 2023. Baca laporan tersebut di epaper.bisnis.com dan berita terkait di bisnisindonesia.id.