Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau mencapai Rp199 trillium sepanjang 2022 yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis pada segmen korporasi.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, pertumbuhan yang dicetak perseroan tidak terlepas dari kepercayaan dan dukungan berkelanjutan dari para stakeholders.
"Di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, kami dapat menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bank," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin (20/1/2023).
Lebih rinci, pertumbuhan jumlah kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1 persen secara tahunan dan consumer banking tumbuh sebesar 11,8 persen yoy.
Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7 persen yoy. Sedangkan kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen yoy.
Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) perseroan masing-masing tercatat sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen hingga 31 Desember 2021.
Lani melanjutkan, adapun pada 2023, pihaknya akan fokus memacu pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital. Sementara secara jangka panjang, penerapan 5 pilar strategi CIMB Niaga termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis tetap menjadi prioritas perseroan.
"Di tahun 2023, kami akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah," tambahnya.
Untuk diketahui sebelumnya, BNGA mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp4,78 triliun atau melonjak 22,56 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp3,9 triliun.
Sedangkan, capaian posisi aset perseroan berada pada level Rp301,51 triliun, susut dari tahun sebelumnya Rp307,24 triliun.