Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Insurtech Hadapi Kasus Gagal Bayar, Pengaruhi Reputasi Industri Asuransi

Kasus gagal bayar yang dialami perusahaan Insurtech ternyata turut mempengaruhi reputasi industri asuransi.
Pernita Hestin Untari
Pernita Hestin Untari - Bisnis.com 23 Februari 2023  |  12:30 WIB
Insurtech Hadapi Kasus Gagal Bayar, Pengaruhi Reputasi Industri Asuransi
Ilusrasi nasabah membaca polis asuransi - Freepik

Bisnis.com, JAKARTA— Fuse turut menyoroti kasus gagal bayar yang terjadi di Indonesia. Perusahaan ini merupakan platform insurtech yang menghubungkan berbagai produk asuransi dari banyak perusahaan asuransi dengan berbagai sarana distribusi. 

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Andy Yeung menyebutkan gagal bayar tentunya mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi secara keseluruhan. 

Oleh sebab itu, lanjut dia, penting bagi perusahaan asuransi untuk terus memperkuat manajemen risiko dan pengawasan terhadap investasi yang dilakukan agar dapat meminimalkan risiko gagal bayar dan memastikan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan. 

“Selain itu, pihak regulator juga perlu mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mencegah terjadinya kasus gagal bayar yang merugikan para nasabah dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi secara keseluruhan,” kata Andy saat dihubungi Bisnis, Kamis (23/2/2023). 

Andy menilai literasi keuangan digital juga memainkan peran kunci untuk inklusi dan layanan keuangan, serta meningkatkan adopsi produk keuangan digital. Pihaknya juga yakin bahwa partner/agen/broker memiliki peran penting dalam mengedukasi nasabah. 

Dia menambahkan Fuse meningkatkan kemampuan agen dalam mempromosikan produk asuransi kepada nasabah. Harapannya mereka dapat memberikan saran dan rekomendasi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan sehingga mendapatkan kepercayaan yang lebih dari nasabah. 

“Saat ini, kami memiliki lebih dari 80 ribu partner/ agen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya. 

Meskipun kasus gagal bayar cukup mempengaruhi kepercayaan masyarakat, Andy mengaku yakin penetrasi dan literasi asuransi akan meningkat, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memiliki perlindungan asuransi. 

Pihaknya pun terus berusaha memanfaatkan berbagai aspek untuk meningkatkan daya saing digital di seluruh negeri, dengan meningkatkan produk asuransi yang mudah dipahami, bermanfaat dan terjangkau, serta cara distribusi asuransi yang hemat biaya.

“Kami berada di posisi yang tepat untuk memasuki pasar asuransi yang underpenetrated/ belum terlayani dengan menggunakan platform teknologi kami yang unik, yang menggabungkan berbagai model distribusi, menyesuaikan dengan berbagai cara-cara konsumen untuk membeli asuransi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

insurtech asuransi gagal bayar
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top