Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Utang Waskita di BBNI, BMRI, BBRI, BRIS, dan BBTN Capai Rp29,3 T

Sebagian besar pinjaman yang dimiliki Waskita (WSKT) disalurkan oleh bank BUMN. Sejak 2021, perusahaan melakukan restrukturisasi utang senilai Rp21,9 triliun.
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati
Warga melintas di dekat logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tengah dalam kesulitan keuangan untuk membayar pinjaman dan obligasi. 

Sementara itu, lebih dari separuh pinjaman Waskita atau Rp29,3 triliun disalurkan oleh bank BUMN. Emiten konstruksi ini tercatat memiliki total utang senilai Rp47,2 triliun. 

Adapun bank pelat merah yang dimaksud adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). 

Mengutip Bloomberg, Rabu (22/2/2023), WSKT sudah kesulitan membayar utang ke bank-bank BUMN sejak 2021. Kemudian, Waskita melakukan restrukturisasi utang senilai Rp21,9 triliun.

Ada tujuh bank yang terlibat dalam restrukturisasi utang tersebut yakni BNI, Bank Mandiri, BRI, BSI, PT Bank BTPN Tbk. (BTPN), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR), dan PT Bank DKI.

Sementara itu, belum lama ini diberitakan bahwa Waskita juga telah menunda pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada 23 Februari 2023. 

Salah satu bank BUMN, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) tercatat ikut memberikan utang kepada Waskita. "BTN meminjamkan dana ke unit properti Waskita, bukan induknya, dan yakin tentang bisnis real estate itu," kata Wakil Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu dikutip dari Bloomberg pada Rabu (22/2/2023).

BRI juga memberikan pinjaman bagi Waskita. "Ke depan, pinjaman tersebut akan direstrukturisasi sesuai dengan situasi arus kas," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto.

Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Waskita sedang dalam restrukturisasi ulang karena masih terbatasnya pendanaan. Selain itu, masih terdapat beberapa proyek tol yang belum selesai.

Beberapa proyek jalan tol tersebut adalah Jalan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung, Jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi, dan Tol Bekasi-Cawang- Kampung Melayu (Becakayu). Sementara Waskita disebut memiliki pendanaan yang terbatas dari bisnis baru.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Waskita sedang dalam masa restrukturisasi yang membutuhkan persetujuan para pemberi pinjaman sebelum ikut serta dalam tender ulang. Adapun restrukturisasi tersebut diikat dalam perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA).

Erick mengatakan sejauh ini mayoritas perusahaan BUMN sektor infrastruktur tergolong sehat. Beberapa diantaranya adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang masing-masing mencetak laba diatas Rp2 triliun.

“Tapi yang masih restrukturisasi ini Waskita,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper