Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), Jahja Setiaatmadja menilai Perry Warjiyo pantas melanjutkan kepemimpinannya sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, masa jabatan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI akan segera berakhir pada Mei 2023 mendatang.
"Kurs terkendali, inflasi terkendali, dan juga likuiditas diatur dengan baik. Saya kira memang beliau (Perry Warjiyo) pantas meneruskan jabatan sebagai gubernur BI," ujarnya saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition, Kamis (23/2/2023).
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah kembali mengusulkan nama Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI tahun ini.
“Gubernur BI kemarin sudah saya kirimkan nama ke DPR RI, itu Bapak Perry Warjiyo,” ujarnya usai meninjau Menara Pandang di Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Jokowi menilai, hal yang menjadi alasan sosok Perry Warjiyo kembali diusulkan sebagai Gubernur BI yakni dikarenakan jam terbang dan kinerja apik dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga
Sebagai contoh, gebrakan sistem pembayaran menggunakan QRIS (quick response indonesia sistem) sendiri diluncurkan BI di era Perry. Dia mengatakan ke depannya implementasi QRIS akan terus diperluas, baik dari jumlah pengguna maupun fitur dari QRIS sendiri.
Adapun, terkait portofolio QRIS sendiri, mengacu Dalam Buku Kajian Stabilitas Keuangan edisi September 2022, BI menyampaikan bahwa transaksi digital QRIS terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat, baik secara nominal maupun volume.
Transaksi QRIS secara nominal meningkat sebesar 322,5 persen secara tahunan pada semester I/2022 dan secara volume meningkat sebesar 194,4 persen secara tahunan.