Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) mencatatkan nilai transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) mencapai Rp7,4 triliun pada 2022, tumbuh 12,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan capaian tersebut ditopang oleh tingginya transaksi di sektor kuliner dan groceries.
"BRI juga telah menetapkan fitur QRIS menjadi fitur yang default bagi merchant yang menggunakan mesin EDC [electronic data capture] BRI," katanya kepada Bisnis pada Kamis (22/2/2023).
BRI sendiri berupaya melanjutkan tren positif pertumbuhan QRIS pada tahun ini dengan menetapkan target pertumbuhan sebesar 30 persen. Berbagai upaya pun dilakukan bank berkode emiten BBRI ini untuk menggenjot transaksi QRIS tahun ini.
BRI misalnya telah menyelesaikan beberapa inovasi produk seperti application programming interface (API) untuk QRIS Static, QRIS Dynamic, dan API QRIS CPM.
Untuk memudahkan merchant atau nasabah dalam melakukan monitoring transaksi, BRI juga telah meluncurkan BRI Merchant Apps.
Baca Juga
"Dengan adanya pengembangan produk tersebut diharapkan inline dan dapat membantu produk QRIS menjangkau masyarakat dan tentunya transaksi lebih mudah," kata Aestika.
QRIS merupakan penyatuan berbagai macam QR dari penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) dengan menggunakan kode QR.
Tujuan QRIS dibuat untuk memudahkan transaksi. Jadi, apapun alat pembayarannya, setiap transaksi nantinya hanya memerlukan satu kode QR yaitu QRIS setiap merchant yang sudah bekerja sama.
Sejak diluncurkan pada 2019, transaksi QRIS berkembang pesat. Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah pengguna QRIS di Indonesia sebanyak 28,75 juta hingga Desember 2022.
Jumlah tersebut sudah bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan pada akhir tahun sebelumnya.
Selain itu, total merchant yang telah memakai QRIS tercatat sebanyak 22,7 juta. Lebih lanjut, BI telah bekerja sama dengan bank sentral Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Jepang terkait interkoneksi QRIS. Dengan kerja sama tersebut, warga Indonesia bisa bertransaksi menggunakan QRIS saat pergi ke lima negara tersebut.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ke depannya implementasi QRIS akan terus diperluas, baik dari jumlah pengguna maupun fitur dari QRIS sendiri.