Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat penggunaan Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di Thailand telah membukukan transaksi senilai Rp8,54 miliar sejak diluncurkan pada Agustus 2022.
“Transaksi outbond, orang Indonesia yang keluar, tercatat hampir 14.555 transaksi atau sekitar Rp8,54 miliar,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono, beberapa hari lalu.
Doni mengatakan, jumlah transaksi QRIS di Thailand jauh lebih besar dibandingkan dengan transaksi QR Thailand di Indonesia.
Hal ini dikarenakan masih sedikitnya jumlah wisatawan Thailand ke Indonesia, dibandingkan dengan wisatawan Indonesia ke Thailand yang jumlahnya lebih banyak.
Tercatat, jumlah wisatawan Thailand yang ke Indonesia sebanyak 6.258 orang. Sebaliknya, wisatawan Indonesia yang ke Thailand telah mencapai lebih dari 51.000 orang.
“Transaksi orang Thailand ke Indonesia baru terjadi 492 Transaksi atau sekitar Rp114 juta. Ini yang memang terus didorong, dengan kondisi PPKM diharapkan wisatawan mancanegara jauh lebih banyak masuk ke Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga
Doni menambahkan, perluasan penggunaan QRIS akan terus didorong ke depan dengan menambah jumlah penyedia jasa pembayaran.
“KIta akan memperluas PJP, karena keterlibatan PJP dari Thailand masih belum banyak sehingga akan terus didorong supaya lebih luas untuk melakukan transaksi,” kata dia.
Adapun Bank indonesia (BI) akan terus memperluas kerja sama cross-border payment, terutama melalui interkoneksi QRIS antarnegara.
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati menyampaikan bahwa QRIS saat ini telah diadopsi oleh sebanyak 22 juta merchant.
BI pun telah melakukan penandatanganan kerja sama sistem pembayaran dengan empat bank sentral negara Asean, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Sementara itu, kerja sama QRIS antarnegara Indonesia dan Malaysia tengah dalam tahap piloting. Kerja sama ini ditargetkan bisa diimplementasi pada semester I/2023.
“Dengan sekarang sudah implementasi antara Indonesia dengan Thailand, negara lain melirik kita. Sekarang kita posisinya dilirik karena pengembangan digital kita semakin pesat,” katanya dalam Acara Talkshow Penutupan Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, Senin (12/12/2022).