Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chatib Basri Blak-blakan soal Dampak Krisis Silicon Valley Bank (SVB) ke Indonesia

Mantan Menkeu Chatib Basri buka suara soal dampak krisis akibat bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) ke Indonesia.
Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 M. Chatib Basri./FB Sri Mulyani
Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 M. Chatib Basri./FB Sri Mulyani

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom sekaligus mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan krisis Silicon Valley Bank (SVB) dapat membawa efek tidak langsung terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu terjadi apabila terdapat commonc creditor antara dunia usaha tanah air dengan bank di Amerika Serikat itu.

Hal tersebut disampaikan Chatib Basri dalam gelaran Grab Business Forum 2023, Kamis (16/3/2023). Dede, panggilan akrabnya, membahas soal runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) karena berkaitan erat dengan sektor terknologi dan perusahaan rintisan (startup).

"Krisis SVB relatif berdampak sangat kecil terhadap perekonomian Indonesia. Alasannya, eksposur dari perbankan Indonesia terhadap produk dari SVB sangat minim, begitu pun dari perbankan Asia," ujar Menteri Keuangan periode 2013—2014 itu, Kamis (16/3/2023). 

Meskipun begitu, muncul pertanyaan berikutnya yakni apakah terdapat kemungkinan krisis itu berdampak secara tidak langsung. Dengan lugas, Chatib menjawab ya.

Menurutnya, dampak akan muncul jika terdapat common creditor, yakni orang atau lembaga yang berinvestasi di Indonesia juga memiliki investasi atau menaruh uang di SVB. Ketika pihak itu mengalami kerugian di SVB, maka mereka harus menyesuaikan ulang portofolionya.

“Kalau itu yang terjadi, maka dia akan tarik sebagian portofolionya [termasuk yang di Indonesia]. Dari situlah contagion akan terjadi,” imbuhnya. 

Chatib sendiri menilai bahwa langkah The Fed dan The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) dalam menghadapi krisis SVB sudah tepat. Dia pun berharap masalah itu hanya memiliki rambatan efek yang terbatas.

Sebagai informasi, Grab Business Forum 2023 merupakan perhelatan akbar yang menjadi ajang diskusi dan berbagi para pemimpin terkemuka dan perusahaan mengenai peran digitalisasi kembali digelar.

Mengusung tema Digital Forward: Bracing for Market Uncertainties, forum bisnis tahunan yang telah digelar sejak 2019 ini, mengajak pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, dan perusahaan di Indonesia untuk menentukan strategi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global 2023. Tahun ini, acara dibuka oleh Masyita Crystallin, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kemenkeu RI dan Chatib Basri, Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Grab Business Forum terbagi dalam dua sesi acara yakni Executive Forum dan Business Talk bersama pemimpin industri dan bisnis, serta pelanggan perusahaan GrabForBusiness.

Melalui perhelatan ini, puluhan pembicara terkemuka dari sektor pemerintahan, transportasi, teknologi, perbankan, kesehatan, hingga energi membagikan pandangan mereka tentang cara membangun ketangguhan bisnis lewat transformasi digital guna beradaptasi dengan dinamika pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper