Bisnis.com, JAKARTA — Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) tengah mempertimbangkan untuk mempertahankan kepemilikan surat berharga yang dimiliki oleh Signature Bank dan Silicon Valley Bank (SVB).
Mengutip Reuters, Sabtu (18/3/2023) langkah regulator Amerika Serikat (AS) tersebut bertujuan agar bank kecil hingga bank besar dapat berpartisipasi dalam lelang.
Banyak surat berharga pendapatan tetap yang diinvestasikan oleh SVB dan Signature Bank, seperti surat utang negara, bernilai lebih rendah sejak Federal Reserve menaikkan suku bunga.
FDIC yang mempertahankan surat berharga tersebut juga akan memastikan bahwa pihak yang mengakusisi tidak membukukan kerugian.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan langkah tersebut pada 17 Maret 2023 waktu setempat. Bloomberg melaporkan jumlah surat berharga yang dimiliki Signature Bank dapat berkisar dari US$20 miliar hingga US$50 miliar, sedangkan untuk Silicon Valley Bank antara US$60 miliar dan US$120 miliar.
Reuters sebelumnya juga melaporkan bahwa regulator di FDIC telah meminta bank yang tertarik untuk mengakuisisi SVB dan Signature Bank untuk mengajukan penawaran paling lambat 17 Maret.
Baca Juga
Tindakan akhir pekan yang diluncurkan oleh FDIC tersebut setelah gagal menjual SVB pada pekan lalu karena bank-bank besar menolak keras melakukan kesepakatan berisiko dalam waktu singkat.
Sebagaimana diketahui, SVB dilaporkan bangkrut pada akhir pekan lalu (10/3/2023) usai gagal mengumpulkan dana tambahan sebesar US$2,25 miliar dalam 48 jam.
Bangkrutnya SVB terimbas kenaikan suku bunga secara agresif. Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sejak tahun lalu untuk menekan lonjakan inflasi. Kenaikan suku bunga merupakan momok menakutkan bagi perusahaan rintisan.
Pemodal berpaling untuk menambah investasi di startup. Akibatnya, perusahaan menarik dananya di SVB untuk memenuhi likuiditas.
Bank yang didirikan pada 1983 itu memang memiliki spesialisasi pembiayaan ke startup berbasis teknologi. Portofolio separuhnya dialokasikan ke startup dan layanan kesehatan Amerika.
Sejumlah startup kenamaan global pun berbisnis dengan SVB, diantaranya Shopify Inc, Stripe, Pinterest, hingga Coinbase.
Bangkrutnya SVB kemudian berdampak kepada Signature Bank. Hingga September 2022, hampir seperempat simpanan Signature berasal dari sektor mata uang kripto, tetapi bank tersebut mengumumkan pada Desember bahwa mereka akan menyusutkan simpanan terkait kripto sebesar US$8 miliar.