Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Target Kredit UMKM, Ini Strategi Ala BRI (BBRI) dan Maybank Indonesia (BNII)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) pun menyiapkan strategi memupuk besar bisnis pembiayaan UMKM.
UMKM tambak udang. /Solopos
UMKM tambak udang. /Solopos

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan rasio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan pada 2024 mencapai 30 persen. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) pun menyiapkan strateginya tahun ini dalam menggenjot penyaluran kredit sektor tersebut.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan dalam menyalurkan kredit kepada sektor UMKM, BRI terus membangun kapabilitas. Selain itu, BRI meningkatkan kemampuan layanan atau customer journey. BRI misalnya mengembangkan platform digital untuk UMKM yakni Pasar Rakyat Indonesia (PARI). Platform tersebut diperuntukkan bagi UMKM dalam mengintegrasikan komoditas unggulan milik UMKM.

"Sekarang ini rasanya masyarakat sudah siap dengan digital termasuk sektor UMKM," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Meski begitu, BRI menyadari untuk segmen mikro dan ultramikro, perlu pendekatan lebih. Untuk itu perseroan mengandalkan layanan agen atau BRILink. "Saat ini sudah ada 527.000 agen. Penyaluran kredit lewat agen tahun lalu sudah mencapai Rp1 triliun. Tahun ini kami targetkan Rp5 triliun," katanya.

BRI juga menggenjot penyaluran kredit ke segmen mikro. Pada 2025 BRI menargetkan porsi kredit ke sektor mikro mencapai 45 persen. Sementara, saat ini porsi kredit ke sektor tersebut sudah mencapai 44 persen.

Bank berkode emiten BBRI itu tercatat telah menyalurkan kredit secara konsolidasi sepanjang 2022 sebesar Rp1.139,08 triliun, tumbuh 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). Porsi kredit UMKM di BRI pada 2022 mencapai 84,74 persen.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan Maybank Indonesia pun tahun ini akan gencar menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM. "Strategi Maybank sejalan dengan basis UMKM yang besar bagi perekonomian Indonesia,'' katanya.

Salah satu strategi Maybank Indonesia dalam menggenjot kredit UMKM adalah dengan mengembangkan platform digital. "Kami kembangkan layanan digital agar UMKM diberi kemudahan akses pembiayaan. Platform digital bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya jadi ekosistem yang andal," kata Taswin.

Maybank Indonesia memang telah mengembangkan layanan digital untuk nasabah nasabah korporasi, termasuk UMKM yakni Maybank to Enterprise (M2E).

Ada sejumlah fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah seperti UMKM, misalnya portofolio management payable, recevable management, hingga pengelolaan gaji karyawan. Per Desember 2022, tercatat jumlah nasabah yang menggunakan layanan M2E di Maybank Indonesia mencapai 14.000 nasabah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia menargetkan rasio kredit UMKM perbankan pada 2024 mencapai 30 persen. Sementara, saat ini rasio kredit UMKM perbankan baru berada di kisaran 20 persen.

Guna mendorong akselerasi akses UMKM ke perbankan, Jokowi meminta lembaga perbankan untuk dapat dengan serius merealisasikan target tersebut. "Saya meminta kepada bank bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu 30 persen untuk UMKM itu betul-betul bisa terus ditingkatkan," ujar Jokowi, dalam pidatonya pada akhir tahun lalu (19/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper