Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akulaku Tumpuk Saham Bank Neo Commerce (BBYB)

PT. Akulaku Silvrr Indonesia tercatat menambah kepemilikan sahamnya di bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di tengah pelemahan setahun terakhir.
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT. Akulaku Silvrr Indonesia tercatat menambah kepemilikan sahamnya di bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) sehingga dominasinya menjadi lebih kuat.

Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), entitas yang terafiliasi dengan Grup Alibaba ini menambah 15,09 juta lembar saham di BBYB. Transaksi tersebut difasilitasi oleh PT OCBC Sekuritas Indonesia yang kemudian divalidasi pada 17 Maret 2023.

Dengan demikian, kepemilikan saham Akulaku di BBYB bertambah, dari sebelum transaksi mencapai 3,08 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 25,66 persen, menjadi 13,10 miliar lembar saham dengan porsi kepemilikan 25,78 persen setelah transaksi.

Apabila dihitung berdasarkan harga saham penutupan BBYB saat transaksi, yakni Rp545 per lembar, maka nilai transaksi Akulaku tersebut mencapai Rp8,22 miliar.

Aksi borong ini di tengah pelemahan harga saham BBYB dalam 1 tahun terakhir. Jika dihitung dengan periode yang sama tahun lalu, saham BBYB telah longsor -72,54 persen di level Rp615 per lembar.

Berdasarkan data kepemilikan saham sebelum transaksi atau per 28 Februari 2023, Akulaku tercatat menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 25,66 persen. Kemudian, PT Gozco Capital mempunyai porsi kepemilikan saham 10,53 persen, Rockcore Financial Technology Co. Ltd mempunyai porsi kepemilikan 6,12 persen, sisanya masyarakat sebesar 57,69 persen.

Sebelumnya, Bank Neo Commerce melaporkan membukukan rugi bersih sebesar Rp601,2 miliar sampai dengan kuartal III/2022.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah strategi, seperti menggenjot akuisisi nasabah hingga mengandalkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income agar cuan pada 2023.

"Agar laba positif pada tahun ini kami meningkatkan tingkat keaktifan nasabah dan membangun lebih lanjut aktivitas akuisisi nasabah baru baik individu, UMKM dan komersial," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Strategi lainnya, perseroan akan melanjutkan kolaborasi dengan berbagai mitra daring dan luring dalam pengembangan usaha penyaluran kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper