Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Swiss Pastikan Likuiditas Credit Suisse Sudah Stabil

Menkeu Swiss memastikan likuiditas Credit Suisse stabil setelah mengambil fasilitas pinjaman dari bank sentral.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss./Bloomberg.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss./Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Swiss Karin Keller-Sutter mengungkapkan likuiditas Credit Suisse dalam kondisi stabil usai mengambil pinjaman senilai US$53,7 miliar atau 50 miliar franc Swiss pekan lalu dan Swiss National Bank.

"Yang penting adalah bahwa situasinya telah stabil," ujar Karin sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu (26/3/2023).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para deposan Credit Suisse mulai khawatir terhadap krisis likuiditas bank yang lebih luas, yang dipicu runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank pada pekan lalu.

Sementara itu, Regulator keuangan Swiss FINMA dan Bank Sentral Swiss mengatakan tidak ada indikasi risiko langsung penularan untuk institusi Swiss dari gejolak pasar perbankan AS. Akan tetapi untuk meredam kekhawatiran tersebut, Credit Suisse mengambil fasilitas bantuan likuiditas dari Swiss National Bank (SNB) senilai US$54 miliar. 

FINMA dan Swiss National Bank mengatakan bahwa Credit Suisse dapat mengakses likuiditas dari bank sentral jika diperlukan. “Credit Suisse memenuhi persyaratan modal dan likuiditas yang dibebankan kepada bank-bank yang secara sistemik penting,” demikian menurut pernyataan FINMA dan SNB.

Pernyataan tersebut diungkapkan guna meredakan kekhawatiran para investor mengenai Credit Suisse akibat bangkrutnya Silicon Valley Bank pekan lalu.

Hal ini dilakukan setelah adanya tekanan terhadap pemerintah Swiss untuk bertindak. “Credit Suisse memenuhi persyaratan modal dan likuiditas yang dibebankan kepada bank-bank yang secara sistemik penting,” demikian menurut pernyataan FINMA dan SNB. 

Credit Suisse akan menjadi bank global besar pertama yang diberikan bantuan sejak krisis keuangan 2008, meskipun bank sentral telah memperluas likuiditas secara lebih umum ke bank selama masa tekanan pasar termasuk pandemi Covid-19.

Sementara itu pada pekan lalu, UBS setuju untuk membeli saingannya Credit Suisse dengan harga 3 milyar franc Swiss dalam bentuk saham dan setuju untuk menanggung kerugian hingga 5 milyar franc dalam sebuah penggabungan usaha yang dirancang oleh pihak berwenang Swiss guna mencegah gejolak pasar yang lebih besar dalam perbankan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper