Bisnis.com, JAKARTA — Studi besutan tSurvey.id by Telkomsel membuktikan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia mempersiapkan bujet lebih dalam menyambut Ramadan dan Idulfitri 2023, senilai mulai Rp500.000 sampai dengan Rp2 juta untuk belanja berbagai kebutuhan.
Sebagai informasi, survei bertajuk Ramadan Consumer Behavior Insight 2023 ini melibatkan 2.555 responden dari berbagai usia, segmen pendapatan, dan latar belakang pekerjaan, berlangsung jelang Ramadan 2023. Riset turut mencakup perubahan aktivitas rutin, minat berolahraga, sampai kecenderungan belanja para responden.
Terkhusus soal persiapan kenaikan bujet belanja sehari-hari sekaligus bujet belanja khusus pada Ramadan, tSurvey mencatat bahwa mayoritas dari responden menyediakan Rp500.000-Rp1 juta, tepatnya 35 persen. Kemudian, 29 persen responden mempersiapkan Rp1 juta-Rp2,5 juta.
Setelahnya, ada 17 persen yang mempersiapkan bujet tambahan di bawah Rp500.000 dan 15 persen yang mempersiapkan bujet Rp2,5 juta-Rp5 juta. Sisanya, hanya 4 persen dari responden yang menganggarkan bujet lebih di atas Rp5 juta selama Ramadan.
Berdasarkan kategori barang-barang yang membuat bujet membengkak, sebanyak 77 persen mengaku kebutuhan konsumsi terkait makanan dan hidangan berbuka puasa merupakan yang paling signifikan.
Menyusul setelahnya, 58 persen cenderung mempersiapkan bujetnya untuk kebutuhan fesyen, dan masing-masing 11 persen untuk barang-barang elektronik dan kebutuhan terkait kesehatan atau kecantikan.
Baca Juga
Adapun, kecenderungan reponden untuk menghabiskan bujetnya pada barang tertentu apabila ada promo atau diskon, juaranya dipegang produk-produk fesyen, tepatnya diamini oleh 74 persen responden.
Berikutnya, baru disusul makanan dan minuman atau oleh-oleh sebanyak 48 persen dan barang elektronik sebesar 24 persen.
Pencarian Diskon
Fenomena menarik soal belanja saat Ramadan tercermin dari sisi pencarian akan diskon, di mana mayoritas alias 32 persen responden masih mengutamakan berburu diskon di toko fisik dan pusat perbelanjaan atau mal, disusul artikel di media daring atau situs web.
Akan tetapi, ternyata gambaran ini kurang relevan apabila profil umur responden dipisahkan.
Untuk godaan diskon di mal, 44 persen milenial alias responden berusia 27-42 tahun sepakat untuk cenderung melihatnya.
Sementara itu, para generasi X (42 tahun ke atas) sebanyak 24 persen yang cendeung tertarik. Adapun, generasi Z (di bawah 26 tahun) hanya 24 persen yang tertarik.
Sebaliknya, apabila berbicara godaan diskon dari media sosial TikTok, generasi Z cenderung sangat tertarik, di mana 43 persen di antaranya sepakat. Beda dengan generasi X dan generasi milenial, karena yang tergoda masing-masing hanya 27 persen dan 30 persen.
Beralih ke kebutuhan bujet terkait hampers, 48 persen cenderung tidak mempersiapkan, 25 persen mempersiapkan bujet untuk paket hampers senilai Rp50.000-Rp100.000, sebanyak 15 persen mempersiapkan untuk paket kurang dari Rp50.000. Sisanya, sebanyak 9 persen untuk hampers Rp100.000-Rp200.000 dan hanya 3 persen dengan bujet Rp200.000 ke atas.
Untuk pemberian hampers, keluarga menjadi prioritas sebanyak 75 persen dari responden yang mempersiapkan bujet hampers. Disusul sebanyak 47 persen untuk teman, 28 persen untuk karyawannya atau orang-orang dekat di sekitar seperti satpam atau pembantu, dan 24 persen untuk tetangga.
Terakhir, dari 64 responden yang memutuskan menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik, mayoritas mempersiapkan bujet Rp250.000-Rp1 juta untuk servis kendaraan.
Tepatnya, sebanyak 23 persen senilai Rp250.000-Rp500.000, kemudian 21 persen di bawah Rp250.000, dan 20 persen untuk bujet Rp500.000-Rp1 juta. Lainnya, 12 persen yang menganggarkan Rp1 juta-Rp2,5 juta dan hanya 5 persen untuk bujet Rp2,5 juta-Rp5 juta.