Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menargetkan transaksi super apps Livin' by Mandiri akan tumbuh 25–30 persen sepanjang momentum Idulfitri 2023.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebutkan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh kondisi ekonomi dalam negeri yang berangsur pulih pasca-pandemi.
"Peningkatan ini seiring dengan semakin normalnya aktivitas perekonomian selama Idul Fitri, seperti adanya THR, mudik, promo selama Ramadhan dan Idul Fitri, dan sebagainya." jelasnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (11/4/2023).
Di samping itu, hingga kuartal I/2023 BMRI mencatatkan pertumbuhan transaksi digital mencapai 16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga kuartal I/2023.
Livin' by Mandiri mendorong pertumbuhan portofolio transaksi digital BMRI dengan nilai transaksi lebih dari Rp650 triliun atau meningkat 38 persen yoy.
Selanjutnya, peningkatan transaksi digital tersebut juga didorong oleh meningkatnya nilai transaksi QRIS mencapai lebih dari Rp1 Triliun per kuartal I/2023. Sedangkan nilai transaksi e-commerce juga dilaporkan meningkat 39 persen yoy mencapai Rp6 triliun.
Baca Juga
"Tren transaksi QRIS dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menjadi populer disebabkan oleh beberapa faktor seperti experience transaksi yang lebih praktis dan mudah serta jumlah penyebaran merchant yang banyak dan beragam," tambah Thomas.
Selain itu, Thomas melanjutkan, Bank Mandiri juga melakukan ekspansi untuk transaksi QRIS Cross Border dimana nantinya para wisatawan dari luar negeri dapat bertransaksi di QRIS Merchant Bank Mandiri di seluruh Indonesia, vice versa.
Sebelumnya, BMRI juga memprediksi bahwa transaksi QRIS di tengah momentum Ramadan dan Idulfitri juga akan mengalami pertumbuhan sebesar 23 persen dari rata-rata transaksi 3 bulan pertama pada tahun 2023.
"Dalam momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023 akan terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (masa pandemi) khususnya untuk transaksi digital dimana Ramadhan dan Idulfitri kali ini minat masyarakat untuk berbelanja semakin meningkat," pungkasnya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indoensia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan pertumbuhan transaksi finansial super apps digital banking BRImo mencapai 225 juta transaksi atau meningkat 154,63 persen yoy.
Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha menuturkan bahwa pertumbuhan jumlah transaksi pada kanal digital BRImo bersifat fluktuatif.
"On a very good day, sistem kami membukukan lebih dari 100 juta transaksi. BRImo sendiri misalnya, sudah semakin terbiasa menangani mendekati 15.000 transaksi per detik. Angka-angka seperti inilah yang membuat BRI tidak bisa tidak mempersiapkan kapasitas yang memadai untuk kelancaran transaksi para nasabah setia kami," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (10/4/2023).
Di samping itu, dari sisi volume transaksi BRImo juga mencatatkan pertumbuhan, yakni sebesar 144,66 persen yoy mencapai Rp322,83 triliun dengan 26,3 juta pengguna.
Untuk menjaga ketahanan sistem di tengah lonjakan tersebut, BRImo senantiasa melakukan pemutakhiran salah satunya melalui penambahan kapasitas computing yang berkelanjutan sejalan dengan kurva pertumbuhan transaksi.
Selain itu, BBRI juga berkomitmen melakukan upaya-upaya pengoptimalan dari segi logika dan algoritma pemrograman yang juga aktif dilakukan.
Arga menambahkan, BRImo sendiri memang telah disiapkan untuk menghadapi pertumbuhan yang drastis sampai 5-6 kali lipat dari angka-angka saat ini.
“Saya justru berbangga dan berbahagia akan tantangan semacam ini karena it's a welcome challenge. Ini saya artikan bahwa perjalanan digital yang kami tempuh bersama nasabah kami, berhasil membawa mereka melakukan leap-of-faith kepada layanan digital”, pungkasnya.