Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pegawai Bank Swiss Tolak Keras PHK Credit Suisse

Sekitar 17.000 karyawan di Credit Suisse dan 22.000 karyawan UBS masa depannya mengalami ketidakpastian seiring isu PHK pasca-akuisisi.
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss, pada Rabu (15/3/2023). Bank sentral dan regulator keuangan Swiss mengatakan Credit Suisse Group AG akan menerima bantuan likuiditas jika diperlukan untuk memulihkan kepercayaan terhadap bank setelah sahamnya merosot ke level terendah sepanjang masa. /Bloomberg-Stefan Wermuth
Gedung kantor Credit Suisse Group AG pada malam hari di Bern, Swiss, pada Rabu (15/3/2023). Bank sentral dan regulator keuangan Swiss mengatakan Credit Suisse Group AG akan menerima bantuan likuiditas jika diperlukan untuk memulihkan kepercayaan terhadap bank setelah sahamnya merosot ke level terendah sepanjang masa. /Bloomberg-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pegawai Bank Swiss (SBPV) mengatakan pada hari Selasa dalam surat terbuka kepada parlemen bahwa Credit Suisse dan UBS harus membekukan rencana PHK

Mengutip dari Reuters pada hari Selasa (11/4/2023), Natalia Ferrara selaku direktur pelaksana SBPV menulis kepada anggota parlemen, menuntut mereka untuk mempertimbangkan staf yang terkena dampak Credit Suisse dan PHK hingga akhir tahun 2023. 

"Kami meminta Anda untuk mendukung permintaan kami untuk membekukan PHK pada akhir 2023 di parlemen," tulis Ferrara yang organisasinya mewakili 6.000 pekerja di Swiss,  dalam surat yang dilihat Reuters, dan menegaskan bahwa politisi tidak boleh melalaikan tanggung jawab mereka. 

Ferrara menjelaskan bahwa selama tiga minggu terakhir, sekitar 17.000 karyawan di Credit Suisse dan 22.000 karyawan UBS masa depannya mengalami ketidakpastian. 

Diketahui bahwa Credit Suisse mempekerjakan 45.000 orang secara global, sementara UBS memiliki total 74.000 orang.

Dalam debat publik tentang pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS, Ferrara dalam tulisannya menjelaskan bahwa banyak pembicaraan mengenai angka, uang, peraturan, terlalu besar untuk gagal, atau bonus. 

Akan tetapi, mengenai karyawan kedua bank yang terkena dampaknya hanya menjadi catatan sampingan. Ferrara berpendapat bahwa hal ini perlu diubah. 

Kepala Eksekutif UBS Sergio Ermotti pekan lalu memperingatkan akan ada perubahan dan keputusan sulit setelah pengambilalihan.

Berdasarkan laporan dari surat kabar Swiss Tages-Anzeiger, bank raksasa yang diciptakan tersebut dapat mengurangi tenaga kerjanya hingga 20 sampai 20 persen, dengan 11.000 pekerjaan yang dipangkas berada di Swiss.

Kemudian, UBS sendiri mengatakan masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang PHK.

Ferrara mengatakan bahwa aksi penyelamatan yang diperlukan bukanlah kesalahan karyawan bank. Lalu, untuk menyelesaikan rencana UBS Ferrara mengatakan bahwa akan memakan waktu berbulan-bulan. 

Direktur pelaksana SBPV tersebut juga mengatakan dalam suratnya bahwa kini karyawan kedua bank yang terkena dampak perlu diberikan perlindungan dan rasa hormat. 

Bukan hanya itu, Ferrara juga mengatakan bahwa parlemen juga tidak boleh memperdebatkan uang dan aspek teknis penyelamatan CS selama berhari-hari, dan orang-orang yang terkena dampak dilupakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper