Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengintip Kinerja Bank Jatim (BJTM) Saat Kredit yang Disalurkan Capai Rp47,99 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mencatatkan kredit yang dikucurkan termasuk pembiayaan syariah mencapai Rp47,99 triliun pada Q1/2023.
Bank Jatim/bankjatim.co.id
Bank Jatim/bankjatim.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) mencatatkan kredit yang dikucurkan termasuk pembiayaan syariah mencapai Rp47,99 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah ini setara dengan pertumbuhan 13,44 persen secara tahunan (year–on–year). 

Saat kredit mendaki, Bank Jatim mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross dari 4,76 persen pada kuartal I/2022 menjadi 3,03 persen pada kuartal I/2023. Namun, NPL nett naik dari 1,01 persen pada kuartal I/2022 menjadi 1,08 persen pada kuartal I/2023.

Kemudian dari sisi pendanaan, rasio dana murah atau current account savings account (CASA) menebal dari 55,04 persen pada kuartal I/2022 menjadi 57,94 persen pada kuartal pertama tahun ini. Meski demikian secara total dana pihak ketiga (DPK) Bank jatim menjadi Rp79,01 triliun, turun 13,51 persen yoy sepanjang kuartal I/2023.

Dalam laporan keuangan yang dikutip hari ini, Rabu (3/V2023), bank dengan kantor pusat di Surabaya itu membukukan laba bersih Rp305,21 miliar pada kuartal I/2023. Jumlah ini turun 32,71 persen secara tahunan (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba bersih BJTM terdorong oleh penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 4,06 persen yoy atau menjadi Rp1,18 triliun pada kuartal I/2023.

Total pendapatan operasional lainnya pun susut 17,62 persen yoy menjadi Rp153,86 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Seiring dengan menyusutnya pendapatan, BJTM mencatatkan pembengkakan pada sejumlah beban. Jumlah beban tenaga kerja dan tunjangan karyawan naik 25 persen yoy menjadi Rp434,99 miliar.

Beban umum dan administrasi juga naik 12,57 persen yoy menjadi Rp279,88 miliar. Lalu, beban operasional lainnya terkerek 11,85 persen yoy menjadi Rp936,42 miliar.

Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun naik dari 68,43 persen pada kuartal I/2022 menjadi 79,02 persen pada kuartal I/2023. 

Sedangkan untuk bottom line, imbal aset (return on asset/ROA) turun 69 basis poin (bps) menjadi 1,62 persen. Kemudian, imbal ekuitas (return on equity/ROE) susut 1.061 bps menjadi 11,46 bps.

Kondisi ini membuat aset Bank Jatim menjadi Rp96,61 triliun atau turun 8,55 persen yoy pada kuartal I/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper