Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 45 nama calon anggota Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah dinyatakan lolos seleksi tahap pertama.
Para calon tersebut memperebutkan dua posisi baru di OJK. Pertama, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Kedua, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap anggota.
Ekonom sekaligus peneliti di Indef Nailul Huda mengatakan, dibutuhkan figur yang tepat untuk mengisi kedua posisi tersebut. Apalagi pejabat di dua posisi tersebut, menurutnya, harus menjadi ujung tombak dalam menghadapi perkembangan yang cepat dari inovasi teknologi sektor keuangan.
Terkhusus untuk posisi Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap anggota, Nailul menilai figur yang tepat untuk mengisi jabatan itu adalah sosok yang memiliki kapasitas mumpuni dan paham dengan dinamika keuangan digital.
“Figur di posisi ini harus memiliki kapasitas yang mumpuni dan paham seluk beluk keuangan digital, investasi aset kripto, dan lain sebagainya. Itu harus jadi syarat dasar. Dan satu lagi, harus orang yang tidak alergi dengan inovasi teknologi,” katanya, Kamis (5/5/2023).
Sebab menurutnya, selama ini Indonesia cukup lambat dalam mengantisipasi perkembangan terbaru di industri keuangan digital, dalam bentuk regulasi.
Baca Juga
“Karena industri teknologi keuangan ini berkembang sangat pesat, bahkan dalam hitungan bulan selalu ada yang baru. Jangan sampai ada inovasi yang bagus, tetapi regulatornya terlambat dalam meresponsnya. Intinya kalau bisa jangan yang kolot dalam hal teknologi,” jelasnya.
Apalagi, menurutnya, OJK dalam waktu dekat akan mendapatkan mandat baru untuk mengawasi industri aset kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
“Figurnya harus bisa menjadi jembatan untuk memuluskan proses transisi pengalihan kewenangan mengawasi aset kripto dari Bappebti. Jadi harus orang yang paham akan hal tersebut, Bisa dari sosok yang berasal dari sisi pelaku industri, tetapi tidak buta dari sisi good governance,” ujarnya.
Adapun, sebanyak 45 nama yang lolos dalam seleksi tahap I Calon Dewan Komisioner OJK adalah:
- Gede Edy Prasetya: Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
- Sunar Dwiantoro: Pensiunan Kepala Grup, PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero
- Imansyah: Deputi Komisioner OJK Institute, Plt. Deputi Komisioner Sekretariat Dewan Komisioner dan Logistik, Otoritas Jasa Keuangan
- Budi Santoso: Direktur, PT PricewaterhouseCoopers Consulting Indonesia
- Ryan Filbert Wijaya: Direktur Utama, PT Bursa Akselerasi Indonesia
- Antonius Sunu Widyatmoko: Direktur Utama, PT Indo Fin Tek
- Fontian Munzil: Konsultan Hukum, Mantan Hakim Tinggi Adhoc Tipikor, Dosen, Universitas Langlang Buana
- Bayu Prawira Hie: Konsultan Transformasi Digital, PT Intellectual Business Community
- Julius V. Sihombing: Direktur, PT Binaartha Sekuritas
- A. Iskandar Zulkarnain: Advisor, PT Cloudun Technology Indonesia
- Iskandar Simorangkir: Tim Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
- Bambang Wijoyosatrio Budiawan: Deputi Komisioner Pengawas Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, Otoritas Jasa Keuangan
- Nugroho Agung Wijoyo: Dosen S3 Ilmu Ekonomi Universitas Borobudur dan Komisaris Independen PT Dipo Star Finance (2016-2022)
- Adi Budiarso: Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
- Reza Ronaldo: Komisaris Utama, PT Jasa Cipta Rembaka Reinsurance Broker
- Adriyanto: Direktur Dana Transfer Umum, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan
- Onny Noyorono: Direktur Jasa Keuangan dan BUMN, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
- Rico Usthavia Frans: Komisaris, PT Fintek Karya Nusantara
- Teguh Kurniawan Harmanda: Ketua Umum, Aspakrindo (Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia)
- Yunita Resmi Sari: Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen, Bank Indonesia
- Ubaidillah Nugraha: Komisaris Independen, BRI Life
- Agus Susanto: Chief Executive Innovation Project Management Universitas Gadjah Mada / Mantan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan
- Hidayat Prabowo: Deputi Komisioner Audit Internal Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas, Otoritas Jasa Keuangan
- Mardianto Eddiwan Danusaputro: Direktur Utama, PT BNI Modal Ventura
- Hendrikus Passagi: Komisaris, PT Cyrameta Exchange Indonesia
- Anton Daryono: Kepala Grup, Bank Indonesia
- Trisno Nugroho: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Bank Indonesia
28 Anto Prabowo: Deputi Komisioner (Advisor Senior) Strategic Committee, Otoritas Jasa Keuangan
- Jefri Rudyanto Sirait: Co-Founder & Managing Partner, Gayo Capital
- Tongam Lumban Tobing: Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan
- Hamzah Ritchi: Profesor, Universitas Padjadjaran
- Yuningsih Rahayu: Group Head Risk Management, PT Asuransi Jasa Indonesia
- Causa Iman Karana: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan
- Bhimantara Widyajala: Direktur Kapasitas dan Pelaksanaan Transfer, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan
- Chrisma Aryani Albandjar: Komisaris, PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA)
- Agusman: Kepala Departemen Audit Intern, Bank Indonesia
- Garinsia: Sekretaris Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris, PT Bank Pembangunan Daerah Lampung
- Erwin Haryono: Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia
- Harry Z. Soeratin: Tenaga Pengkaji Bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak, Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan
- Dwityapoetra Soeyasa Besar: Staf Ahli Dewan Gubernur, Bank Indonesia
- Agus Edy Siregar: Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan
- Ariastiadi Saleh Herutjakra: Komisaris Independen, PT Asuransi Umum Mega
- Hasan Fawzi: Komisaris Utama, PT Pefindo Biro Kredit
- Bambang Prijambodo: Tenaga Ahli Utama, Kantor Staf Presiden
- Aida Sutanto: Direktur, PT Fundo Sukses Bersama