Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) disebut dapat menggunakan ekosistem dari induknya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dalam menghadapi persaingan ketat bank digital.
Head of Investor Relations BBRI Rustarti Suri Pertiwi mengatakan Bank BRI tidak dapat menangkap semua pasar yang ada termasuk untuk ekosistem bank digital. Adanya AGRO disebut memudahkan nasabah BRI yang membutuhkan layanan digital.
“Potensi bank digital sangat besar dan kita lihat bahwa tidak semua bisa di-capture sama BRI,” ujar Rustarti dalam diskusi virtual, Sabtu (6/5/2023).
Alhasil nasabah BRI yang sudah mulai tajam secara digital dan membutuhkan layanan perbankan secara digital dapat masuk sebagai nasabah Bank Raya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bank digital tetap membutuhkan channel dari digital ke konvensional sehingga membuat AGRO dapat memanfaatkan ekosistem BRI yang sudah ada.
“Saya melihat ini sangat simbiosis mutualisme ya memang sangat saling menguntungkan sebagai parent bisa support anaknya specially existing network yang kita punya menguntungkan ke anaknya,” tuturnya.
Baca Juga
Sejumlah bank digital pada tahun ini melakukan aksi tambah modal sebagai bekal bersaing tahun depan. Selain itu, sejumlah bank digital baru seperti milik Astra (ASII) juga meluncur pada 2023 mendatang.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengatakan maraknya bank digital membuat fokus utama Bank Raya terletak pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan.
Hal tersebut juga dilakukan untuk mewujudkan misi Bank Raya sebagai digital attacker induknya, yakni BRI. AGRO juga akan terus menjajaki potensi kerja sama strategis dengan ekosistem teknologi finansial (fintech) hingga gig workers.
"Sebagai digital attacker BRI Group, kami fokus untuk bersinergi dengan ekosistem BRI melalui berbagai kolaborasi program yang mendorong percepatan inklusi keuangan melalui produk-produk unggulan kami, tabungan digital dan Pinang," ujarnya.