Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), dan PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) akan mempunyai direktur utama baru pada tahun ini.
Bank Jago akan mempunyai direktur utama baru setelah Kharim Indra Gupta Siregar menyatakan tidak melanjutkan lagi kepemimpinannya di bank digital itu. Mundurnya Kharim sebagi direktur utama dari emiten bank berkode ARTO itu efektif setelah pelaksanaan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 25 Mei 2023 mendatang.
Bank Jago kemudian mengusulkan Arief Harris Tandjung sebagai Direktur Utama baru pengganti Kharim. Penetapan Arief sebagai direktur utama akan digelar dalam RUPST nanti.
Arief sendiri saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Jago. Ia mengatakan tugasnya nanti sebagai Direktur Utama Bank Jago adalah merawat dan meneruskan kepemimpinan Kharim serta membawa Bank Jago ke level yang lebih tinggi lagi.
“Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital sebagai tech-based bank yang mampu tertanam dalam ekosistem,” kata Arief, Rabu (3/5/2023).
Sebelumnya, Bank Jago telah mengumumkan kinerja keuangannya. Bank Jago meraup laba bersih sepanjang tiga bulan pertama sebesar Rp17,5 miliar. Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, angka tersebut turun 8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga
Bank Neo Commerce juga akan mempunyai direktur utama baru setelah Tjandra Gunawan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur utama perseroan.
Berdasarkan laporan yang dibagikan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten bank berkode BBYB itu telah menerima permohonan pengunduran diri Tjandra Gunawan pada pekan lalu (28/4/2023).
Selanjutnya, perseroan akan mengadakan RUPS dan meminta persetujuan dari pemegang saham atas pengunduran diri Tjandra Gunawan pada Juni 2023.
Direktur kepatuhan Bank Neo Commerce Ricko Irwanto memastikan tidak terdapat dampak lanjutan atas aksi pengunduran diri Tjandra Gunawan. "Kejadian ini tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha dan keuangan perseroan," ujarnya.
Seiring dengan pengunduran diri Tjandra, BBYB melaporkan kinerja keuangan yang moncer. Meskipun bank masih mencatatkan kerugian pada kuartal I/2023 sebesar Rp68,4 miliar, namun rugi bersih itu menyusut 83,5 persen yoy.
Perseroan juga telah mencatatkan peningkatan pesat portofolio kredit 127,02 persen secara yoy menjadi Rp10,91 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, total aset bank hingga Maret 2023 naik 52,54 persen yoy menjadi Rp19,11 triliun.
Selain kedua bank digital tersebut, Bank Ina akan mempunyai nahkoda baru. Perseroan telah kehilangan Direktur Utama Daniel Budirahayu yang wafat pada Maret (22/3/2023) lalu.
Bank Ina kemudian akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 19 Mei 2023. Ada dua mata acara dalam RUPSLB itu, yakni persetujuan perubahan anggaran dasar dan persetujuan perubahan susunan direksi perseroan.
Bank milik taipan Anthony Salim ini telah melaporkan kinerja keuangan yang moncer pada awal tahun ini. Emiten bank berkode BINA itu membukukan laba bersih Rp58,83 miliar pada kuartal I/2023, naik tujuh kali lipat atau 639,52 persen yoy dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,95 miliar.
Bank Ina juga telah menyalurkan kredit Rp11,08 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 104,8 persen yoy. Aset bank pun naik 21,23 persen yoy menjadi Rp21,41 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.