Selain BSIM dan BPD DIY, sejumlah bank memang berencana untuk menjalankan spin off UUS mereka agar jadi BUS. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) misalnya telah menyampaikan komitmennya untuk melaksanakan spin off pada UUS miliknya yakni BTN Syariah.
Sinyal spin off BTN Syariah ini semakin kuat setelah kabar kemungkinan BTN Syariah melakukan konsolidasi dengan bank syariah lain yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Ada bank juga yang memilih untuk mengakselerasi terlebih dahulu lini bisnis syariah mereka sebelum kemudian menjalankan spin off. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) misalnya memilih mengakselerasikan UUS mereka agar mampu tumbuh pesat sebelum spin off.
Salah satu upaya untuk akselerasi bisnis syariah di BJTM adalah dengan menggaet Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah masuk ke kelompok usaha bank (KUB).
Bank Jatim pun masih mengincar kerja sama melalui skema KUB dengan BPD lainnya. Setelah bertumbuh secara anorganik, Bank Jatim tidak menutup kemungkinan UUS-nya akan menjadi BUS.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan saat ini aset UUS Bank Jatim hanya mencapai Rp3 triliun. Sementara Bank Jatim mempunyai aset hingga Rp103,03 triliun per 31 Desember 2022. "Jadi masih terlalu kecil dibandingkan dengan induk," katanya.