Bisnis.com, JAKARTA - Sederet bank lapis ketiga, mulai dari PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) hingga PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC), akan gencar menggelar aksi korporasi melalui skema rights issue pada tahun ini.
Terbaru, rencana rights issue Bank KB Bukopin atau BBKP resmi mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menggelar aksi penambahan modal yang tertuang dalam surat bernomor S-113/D.04/2023 pada 5 Mei 2023 lalu.
Pada awal tahun lalu, Bank KB Bukopin menyampaikan komitmennya untuk dapat naik kelas dan masuk menjadi kelompok bank dengan modal inti (KBMI) III dalam waktu dekat.
Untuk mencapai target tersebut, bank yang saham mayoritasnya dipegang oleh KB Kookmin Bank ini berencana untuk kembali menggelar penawaran umum terbatas (PUT) VII melalui skema rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 120 miliar saham baru.
"Dengan telah didapatkan pernyataan efektif dari OJK ini, Bank KB Bukopin akan dapat segera merealisasikan rights issue sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan. Penambahan modal melalui rights issue ini dilakukan untuk menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan” ujar Deputy President Director KB Bukopin, Robby Mondong.
Baca Juga
Terkait mekanismenya, HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham Perseroan yang tercatat pada tanggal 10 Mei 2023.
Setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham kelas B dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp100 per saham. Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka Perseroan akan memperoleh dana Rp11,99 triliun.
KB Kookmin Bank, selaku pemegang saham pengendali perseroan, akan bertindak sebagai pembeli siaga dan siap untuk kembali menyuntikkan modal ke Bank KB Bukopin. Sebelumnya, sejak tahun 2018 KBFG melalui KB Kookmin Bank telah menginvestasikan lebih dari Rp10 triliun ke Bank KB Bukopin.
Bank JTrust (BCIC)
Selanjutnya, Bank JTrust juga diketahui telah mengantongi izin para pemegang saham untuk melaksanakan rights issue sebanyak-banuaknya 10 miliar helai saham pada tahun ini.
"Menyetujui PMHMETD sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 juncto Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019 dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham," jelas manajemen BCIC beberapa waktu lalu.
Di samping itu, RUPSLB Bank JTrust juga menyetujui penyetoran saham oleh pemegang saham pengendali (PSP) yakni J Trust Co., Ltd., Jepang, dalam pelaksanaan HMETD yang dilakukan dengan memberikan kompensasi dana setoran modal senilai Rp1 triliun dalam PMHMETD melalui PUT III 2023.
Bank QNB Indonesia (BKSW)
Kemudian, PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) juga baru saja mengumumkan akan melaksanakan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,72 miliar helai saham saham baru.
Mengacu pada prospektus yang dibagikan, BKSW akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 14,72 miliar (14.721.362.381) helai saham saham baru atau sebesar 41,87 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Adapun, harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp250 per helai dengan nilai nominal yang juga ditetapkan pada kisaran harga yang sama yakni Rp250.
"Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PMHMETD VII ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp3,68 triliun (Rp3.680.340.595.250)," tulis manajemen BKSW dalam prospektusnya, dikutip Rabu (3/5/2023).
Nantinya, setiap pemegang 100.000 saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 11 Mei 2023 pukul 16.00 WIB berhak atas 72.034 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.
Qatar National Bank (Q.P.S.C.), selaku pemegang saham utama perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 18,9 miliar saham menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PMHMETD VII ini, yakni sebanyak 13,61 miliar saham.
Bank IBK Indonesia (AGRS)
Terakhir, PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) akan menggelar aksi korporasi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD V) kepada para pemegang saham dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 13,18 miliar (13.814.688.390) helai saham baru.
Mengacu pada prospektus yang dibagikan, rangkaian rights issue tersebut akan dimulai oleh efektifitas pernyataan pendaftaran yang berlangsung pada 26 Juni 2023. Sedangkan, periode perdagangan HMETD akan berlangsung pada 11 Juli 2023 mendatang.
Adapun, seluruh saham baru yang akan diterbitkan tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100 per helai. Sehingga, jumlah dana yang diperoleh dari PMHMETD V dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp1,38 triliun.
"Setiap pemegang dua saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 7 Juli 2023 pukul 16.00 WIB berhak atas satu HMETD, dimana setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham," jelas manajemen AGRS.
Lebih lanjut, Industrial Bank of Korea (IBK), selaku pemegang saham utama perseroan yang memiliki 25,22 miliar (25.227.362.385) helai saham berhak untuk memperoleh 12.61 miliar (12.613.681.192) saham baru.
Hanya saja, berdasarkan surat pernyataan tertanggal 2 Maret 2023, IBK menyatakan hanya akan melaksanakan sebagian haknya atau sebanyak-banyaknya yakni 10 miliar helai saham. Sehingga, kepemilikan saham IBK menjadi sebanyak-banyaknya 84,96 persen.
Selanjutnya, IBK akan mengalihkan sebagian haknya kepada PT Bumi Indawa Niaga (BIN) sebanyak-banyaknya yakni 45 juta helai saham dengan dilengkapi bukti kecukupan dana dari BIN berupa account statement Bank Maybank tanggal 6 Maret 2023.
"Apabila saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD V ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional," Pungkas manajemen.