Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) membukukan laba bersih senilai Rp2,83 miliar pada 2024. Realisasi itu turun 89,85% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp27,9 miliar pada 2023.
Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank JTrust turun tipis 0,36% (YoY) menjadi Rp802,13 miliar, di tengah pendapatan bunga dan beban bunga yang melonjak secara bersamaan. Margin bunga bersih (NIM) bank juga turun dari 2,67% pada 2023 menjadi 2,30% pada 2024.
Sejatinya, sejumlah pos pendapatan Bank JTrust bertumbuh positif, seperti pendapatan lainnya yang naik 39,46% (YoY) hingga mencapai Rp303,36 miliar pada tahun lalu.
Namun, beban seperti kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) perseroan naik 83,65% (YoY) menjadi Rp49,39 miliar, seiring dengan beban lainnya yang naik 6,63% menjadi Rp680,22 miliar. Beban pajak tangguhan juga tercatat sebesar Rp103,66 miliar.
Lebih lanjut, Bank JTrust telah menyalurkan kredit sebesar Rp26,53 triliun pada 2024, tumbuh 11,09% dari Rp23,88 triliun pada 2023. Aset perseroan bergerak naik 2,61% (YoY) menjadi Rp40,26 triliun.
Rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) gross naik dari 1,03% menjadi 1,95%. Demikian pula dengan NPL net yang naik dari 0,71% menjadi Rp1,43%.
Baca Juga
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 5,92% menjadi Rp33,9 triliun pada 2024. Deposito menjadi penopang utama simpanan Bank JTrust dengan nilai Rp28,77 triliun, naik 4,45% YoY dari Rp27,54 triliun.
Sementara itu, giro tercatat sebesar Rp3 triliun, sedangkan tabungan senilai Rp2,13 triliun. Komposisi dana murah alias current account saving account (CASA) ini berada pada level 13,94% dari keseluruhan simpanan bank.
Terkait rasio kinerja lainnya, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank JTrust masih berada pada level tinggi 97,26%, meskipun turun dari 99,12% pada 2023.
Sementara itu dari rasio profitabilitas, imbal aset atau return on asset (ROA) Bank JTrust naik dari 0,06% pada 2023 menjadi 0,26% pada 2024. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) turun dari 0,89% menjadi 0,09%.