Bisnis.com, JAKARTA — PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance telah meracik strategi untuk menjaga kinerja hingga akhir tahun. Hingga akhir tahun nanti, perusahaan leasing dikendalikan oleh Maybank (BNII) dan crazy rich Garibaldi 'Boy' Thohir itu menargetkan meraup laba bersih Rp231 miliar tahun ini.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan laba bersih yang dapat dikantongi perusahaan hingga akhir 2023 diproyeksikan bakal tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk merealisasikan target tersebut, Cincin menuturkan WOM Finance telah mempersiapkan berbagai rencana strategis untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
“WOM Finance melakukan pengembangan potensi bisnis, baik wilayah pembiayaan maupun kanal distribusi untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis, serta timalisasi database atas existing customer perusahaan dengan kategori excellent-good,” kata Cincin kepada Bisnis, belum lama ini.
Emiten bersandi saham WOMF itu juga mengoptimalkan digitalisasi proses bisnis untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta perbaikan secara berkesinambungan terhadap proses inisiasi kredit dengan terus melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur kredit
“Optimalisasi strategi penagihan yang mengutamakan penanganan early overdue juga kami lakukan,” tambahnya.
Baca Juga
Di samping itu, WOM Finance juga akan melakukan pogram pelatihan dan pengembangan yang intensif dan berkelanjutan melalui program-program pelatihan dan pembelajaran berbasis digital terkait dengan business process knowledge, skill (soft skill & technical skill), leadership, dan internalisasi nilai-nilai dengan fokus pada peningkatan produktivitas.
Di sisi lain, Cincin melihat adanya potensi resesi global serta tingginya tingkat inflasi di beberapa negara menjadi tantangan dan turut mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Selain itu, kata dia, adanya potensi kenaikan tingkat suku bunga tentunya akan berdampak terhadap perusahaan.
“Namun, WOM Finance optimis dengan kondisi fundamental yang baik dan berbagai rencana strategis yang telah disiapkan, serta kondisi ekonomi makro dan mikro Indonesia yang cukup baik, perusahaan dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” tandasnya.