Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) mencatatkan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut 723 basis poin (bps) menjadi 127,40 persen pada kuartal I/2023 dari posisi sebelumnya yakni 134,63 persen.
BOPO membandingkan rasio laba perusahaan dengan beban operasional. Idealnya, BOPO perusahaan yang sehat berada di bawah 100 persen.
Penurunan BOPO BEKS meski masih di atas 100 persen ditopang penurunan biaya operasional selain bunga hingga mencapai 7,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yaitu dari Rp131 miliar menjadi Rp121 miliar.
Bank Banten juga melaporkan beban bunga menurun 30 persen secara yoy menjadi Rp61,88 miliar dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp88,74 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih naik menjadi Rp46,33 miliar dari Rp21,33 miliar.
Direktur Operasional Bank Banten Bambang Widyatmoko menyampaikan bahwa perseroan belakangan telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan efisiensi dengan tanpa mengurangi produktifitas. Salah satunya yakni melalui pengembangan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (Pemda).
“Sebagai Bank pengelola kas daerah Pemerintah Provinsi Banten, upaya kami dalam melakukan efisiensi tentunya sejalan dengan semangat Pemprov dalam melakukan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah yang berdampak pada efisiensi proses bisnis Bank Banten,“ jelas Bambang dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/5/2023).
Baca Juga
Untuk diketahui sebelumnya, BEKS tercatat masih membukukan rugi bersih sebesar Rp28,65 miliar pada kuartal I/2023. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, angka tersebut susut 19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp35,46 miliar.
Rugi ini membuat ekuitas Bank Banten terus mengalami pelemahan. Hingga akhir Maret 2023 total ekuitas BEKS tercatat Rp1,61 triliun, susut 2 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp1,64 triliun.
Adapun dari sisi intermediasi, portofolio kredit BEKS tercatat Rp3,7 triliun naik sebesar 5 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp3,53 triliun. BEKS melaporkan NPL Net pada posisi 1,53 persen.
Sementara itu, himpunan dana pihak ketiga (DPK) BEKS pada kuartal I/2023 tercatat Rp4,18 triliun, melemah 21 persen secara yoy dari posisi pada kuartal I/2022 sebesar Rp5,3 triliun.