Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Rating Pertahankan Peringkat 'AAA(idn) untuk KB Bukopin (BBKP) Meski Masih Rugi

Peringkat Nasional Jangka Panjang KB Bukopin mencerminkan ekspektasi Fitch akan kemungkinan besar dukungan luar biasa dari induk bank.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdurachman
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta beberapa waktu lalu. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat di sektor keuangan, Fitch Ratings Indonesia mempertahankan peringkat nasional jangka panjang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) di 'AAA(idn)' dengan outlook Stabil.

Rating ini mengafirmasi keputusan Fitch sebelumnya. Pada 19 Juni 2022 lalu, Fitch Ratings Indonesia juga telah mengafirmasi peringkat nasional jangka panjang BBKP pada level AAA(idn) juga dengan outlook stabil.

AAA(idn) merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional. Level ini menunjukkan emiten atau obligasi dengan rating tertinggi ini diyakini memiliki risiko gagal bayar yang paling rendah dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

BBKP sendiri mencatatkan penurunan kinerja yakni mengalami kerugian RpRp5,03 triliun pada 2022 lalu. Melonjak dibandingkan Rp2,31 triliun pada periode yang sama 2021.

Sedangkan pada Q1/2023, BBKP mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp213,61 miliar. Menguat tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kerugian Rp1,31 triliun. 


Lalu apa pertimbangan Fitch Indonesia menyematkan rating tertinggi kepada Bank KB Bukopin (BBKP)? 

Dikutip dari situs Fitch pada Kamis, (18/5/2023), lembaga pemeringkat itu menyebut faktor penyematan rating tertinggi di Indonesia adalah dukungan dari induk usaha. 

"Peringkat Nasional Jangka Panjang KB Bukopin mencerminkan ekspektasi Fitch akan kemungkinan besar dukungan luar biasa dari induk bank yang berbasis di Korea Selatan, Kookmin Bank (A/Stabil/a), jika diperlukan. Kookmin Bank memiliki 67 persen saham KB Bukopin," dikutip dari pengumuman perusahaan.

Dengan besarnya saham Kookmin di BBKP, perusahaan pemeringkat ini meyakini risiko bisnis yang mungkin dihadapi anak usaha di Indonesia akan segera ditangani oleh induk usaha dan mendapatkan persetujuan dari pemerintah Korea Selatan. 

"Kami yakin Kookmin Bank memiliki kemampuan yang tinggi untuk mendukung KB Bukopin, mengingat kekuatan kredit mandiri dan ukuran KB Bukopin yang sangat kecil dibandingkan dengan induknya. Total aset KB Bukopin (BBKP) kurang dari 2 persen dari aset konsolidasi Kookmin Bank pada akhir tahun 2022," ulas ulasan itu lebih lanjut.

Sejak tahun 2018, KB Financial Group (KBFG) melalui KB Kookmin Bank telah menyuntikkan modal Rp10 triliun ke Bank KB Bukopin (BBKP). Investasi ini masih akan bertambah seiring aksi KB Kookmin Bank menjadi pembeli siaga rights issue KB Bukopin (BBKP) yang saat ini tengah berlangsung. 

Fitch juga menegaskan profil kredit mandiri KB Bukopin (BBKP) tidak mendorong peringkatnya, tetapi menegaskan bank ini berada papda bank skala menengah. 

"Bank membukukan kerugian bersih yang lebih besar dan kontraksi pinjaman yang lebih besar pada akhir tahun 2022 dibandingkan dua tahun terakhir, meskipun dengan sedikit peningkatan kualitas aset yang kami perkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat. Permodalan dan likuiditas KB Bukopin lebih lemah dan kurang stabil dibandingkan dengan bank berukuran menengah lainnya," jelas riset itu lebih lanjut. 

Ditegaskan juga obligasi senior tanpa jaminan diperingkat pada tingkat yang sama dengan Peringkat Nasional Jangka Panjang KB Bukopin. Selanjutnya obligasi subordinasi Basel III KB Bukopin diperingkat dua tingkat di bawah Peringkat Nasional Jangka Panjang. 

Sementara itu dalam pernyataan resmi terpisah, Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong menyambut positif atas peringkat nasional tertinggi dari Fitch Ratings untuk perusahaan.

“Kami menyambut baik publikasi dari Fitch atas peringkat KB Bukopin ini. Tentunya kami berharap hal ini akan semakin meningkatkan kepercayaaan nasabah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bermitra dengan KB Bukopin sekaligus mendorong kami untuk lebih meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang,” katanya.

Menurutnya, KB Bukopin saat ini sedang mengoptimalkan produk dan layanan perbankan dengan menerapkan New Generation Banking System (NGBS) dan revitalisasi jaringan outlet di seluruh Indonesia sehingga diharapkan bisnis inti serta produk dan layanan bank menjadi lebih customer oriented, digital dan efisien.

Dia juga menegaskan kinerja kuartal I/2023 KB Bukopin juga membaik dengan pendapatan bunga naik 23,5 persen menjadi Rp 1,1 triliun, Non-Performing Loan (NPL) Gross berhasil ditekan hingga 48,6% YoY, dari Rp 6,1 triliun di kuartal I 2022 menjadi Rp 3,2 triliun di kuartal I 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper