Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Cardless di Bank Mandiri dan BCA Tumbuh Pesat Kala Krisis Cip Ganggu Biaya Kartu

Transaksi ATM tanpa kartu Bank Mandiri mencapai hampir Rp5 triliun per April 2023, sedangkan transaksi ATM tanpa kartu BCA tumbuh 65 persen yoy kuartal I/2023.
Nasabah bertransaksi di ATM BCA/Istimewa
Nasabah bertransaksi di ATM BCA/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan peningkatan pesat transaksi ATM tanpa kartu atau cardless di tengah kekhawatiran isu krisis cip yang menggangu pengembangan kartu debit.

Senior Vice President Transaction Bank Retail Sales Group Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan nilai transaksi ATM tanpa kartu di Bank Mandiri mencapai hampir Rp5 triliun per April 2023. Sedangkan, jumlah transaksi ATM tanpa kartu di Bank Mandiri mencapai 12 juta transaksi.

"Tumbuh tiga kali lipat dari 2022," katanya kepada Bisnis pada Kamis (1/6/2023).

Peningkatan pesat transaksi ATM tanpa kartu di Bank Mandiri terjadi di tengah kekhawatiran isu krisis cip. Akibat cip yang langka saat pandemi Covid-19, terjadi peningkatan biaya bahan baku kartu debit yang signifikan.

Imbas tingginya biaya bahan baku kartu debit, Bank Mandiri pun akan menaikkan biaya administrasi kartu Mandiri Debit pada 10 Juli 2023 mendatang. Kenaikan biaya administrasi yang dipatok mulai dari Rp1.000. Adapun, sejumlah jenis kartu yang akan mengalami perubahan biaya administrasi yakni Visa Gold, Visa Gold Bisnis, GPN Silver, dan GPN Platinum.

Namun, Thomas mengatakan terlepas dari keterkaitan dengan isu cip di kartu debit itu, memang ada segmen customer yang lebih suka dan lebih nyaman bertransaksi di ATM tanpa menggunakan kartu. "Tren ini juga cukup berkembang, terlihat dari pertumbuhan transaksi cardless yang relatif tinggi," ujarnya.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan BCA juga mencatat pertumbuhan jumlah transaksi ATM tanpa kartu 65 persen secara tahunan (year on year/yoy) per kuartal I/2023. Hal ini, menurut Hera sejalan dengan pesatnya penggunaan layanan digital di BCA.

"Hampir seluruh transaksi di BCA telah dilakukan secara digital," ujarnya. Secara rinci, 91 persen volume transaksi dilakukan melalui mobile dan internet banking, 8,7 persen melalui ATM, dan hanya 0,3 persen melalui cabang.

Sementara itu, terkait isu kelangkaan cip, BCA menilai hal tersebut sebagai salah satu kendala yang memengaruhi rantai pasok di berbagai sektor industri, termasuk perbankan. Namun, BCA memastikan telah mengantisipasi dan menjaga ketersediaan kartu.

"BCA berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah, termasuk menjaga ketersediaan kartu untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah, serta menerapkan biaya administrasi yang terjangkau," ujar Hera.

Sebagaimana diketahui, krisis cip ini telah terjadi sejak 2021 dan berdampak pada sejumlah industri, termasuk perbankan. Analis Forrester Glenn O'Donnell memperkirakan krisis cip masih akan terjadi pada tahun ini.

Produsen cip menghadapi masalah pasokan yang kemudian diperburuk oleh perang Ukraina Rusia. "Permintaan tetap tinggi sementara pasokan tetap terbatas," kata O'Donnel dikutip dari CNBC Internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper