Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 dengan pokok obligasi senilai Rp5 triliun.
Obligasi tersebut merupakan bagian dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan total target dana senilai Rp10 triliun dan menggunakan mata uang rupiah.
Dalam prospektusnya, disebutkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 ditawarkan dalam 2 seri, yaitu Seri A dan Seri B.
Nominal Seri A senilai Rp1,95 triliun dengan bunga tetap sebesar 5,80 persen dengan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi. Sementara, Seri B memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,10 persen per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Seri B diterbitkan dengan nilai Rp3,05 triliun.
Bunga obligasi ini dibayarkan setiap kuartal sejak tanggal emisi. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 4 Oktober 2023, sedangkan bunga terakhir sekaligus jatuh tempo untuk Seri A pada 4 Juli 2026 dan 4 Juli 2028 untuk Seri B.
"Pelunasan Obligasi Berwawasan Lingkungan dilakukan secara penuh [bullet payment] pada saat jatuh tempo," demikian dikutip dari prospektus Bank Mandiri, Kamis (22/6/2023).
Green bond BMRI mulai efektif pada 21 Juni 2023 dan masa penawaran umum dimulai pada besok, Jumat (23/6/2023) hingga 26 Juni 2023 dan penjatahan pada 27 Juni 2023. Obligasi berwawasan lingkungan ini mendapatkan peringkat triple A (AAA) dari Pefindo.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan penerbitan obligasi ini merupakan salah satu inisiatif strategis untuk memperkuat struktur pendanaan dalam mendukung rencana ekspansi bisnis dalam kerangka implementasi Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank Mandiri pada pilar Sustainable Banking.
“Penerbitan Green Bond merupakan salah satu inisiatif yang mempertegas konsistensi Bank Mandiri dalam penerapan Keuangan Berkelanjutan melalui pengembangan produk dan jasa Keuangan Berkelanjutan serta peningkatan portfolio Green Financing. Hal ini juga menjadi komitmen kami dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission [NZE] Indonesia pada 2060,” ujar Darmawan, Selasa (23/5/2023).
Darmawan menambahkan dana yang dihimpun dari penerbitan Green Bond ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk mengakselerasi peningkatan eksposur Bank Mandiri ini ke sektor hijau.
Bank Mandiri sebelumnya juga telah menghimpun dana berbasis ESG senilai US$800 juta melalui Sustainability Bond senilai US$300 juta pada 2021 dan ESG Repo senilai US$500 juta pada 2022.
Komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan prinsip ESG juga terus ditunjukkan dari sisi intermediasi perbankan. Hingga Maret 2023, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor berbasis ESG hingga Rp232 triliun, atau tumbuh 11 persen secara year on year.
Nilai tersebut setara dengan 25 persen dari total portfolio perusahaan secara bank only, pembiayaan tersebut tersalurkan antara lain ke sektor UMKM, pertanian berkelanjutan, energi terbarukan, dan transportasi bersih.