Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenko Beberkan Tantangan Industri Asuransi untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi RI

Kemenko Bidang Perekonomian menyebutkan tantangan industri asuransi untuk bantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Deputi I (Ekonomi Makro dan Keuangan) Kemenko Perekonomian Ferry Irawan dalam acara Indonesia Re International Conference 2023 di Jakarta, Selasa (4/7/2023)./Bisnis-Annasa R.
Deputi I (Ekonomi Makro dan Keuangan) Kemenko Perekonomian Ferry Irawan dalam acara Indonesia Re International Conference 2023 di Jakarta, Selasa (4/7/2023)./Bisnis-Annasa R.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mengungkapkan saat ini masih banyak tantangan bagi industri asuransi untuk dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

Deputi I (Ekonomi Makro dan Keuangan) Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menuturkan tantangan utama yaitu pertumbuhannya yang masih cukup rendah, terutama bila dibandingkan dengan kinerja sebelum pandemi Covid-19. 

“Sebelum pandemi periode 2011-2019, rata-rata pertumbuhannya 7,5 persen. Ini angka terakhir masih 1,2 persen. Jadi ini PR bersama kita untuk bisa mengembalikan kembali industri asuransi bisa tumbuh lebih tinggi lagi,” ujarnya dalam Indonesia Re International Conference 2023 di Jakarta, Selasa (4/7/2023). 

Tantangan kedua, literasi dan inklusi asuransi memiliki gap yang jauh dengan industri perbankan, terutama dalam pemanfaatan produk asuransi. 

Ferry menyampaikan bahwa dari hasil survei OJK, literasi asuransi memang cukup tinggi yakni sebesar 31,7 persen, sementara inklusinya hanya 16,6 persen. 

“Jadi pengetahuannya sudah ada tetapi pemanfaatanya masih harus didorong,” tambahnya. 

Tantangan ketiga, Ferry melihat dalam komponen neraca pembayaran, sektor jasa menjadi  salah satu kontributor defisit. Di mana salah satu sektor jasa adalah terkait dengan jasa asuransi.  

Dirinya berharap produk asuransi dapat terus dikembangkan dengan penguatan fundamental dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Kuncinya adalah mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pengguna asuransi. Jadi trust salah satu komponen penting untuk mendorong industri asuransi kontribusinya bisa lebih besar ke ekonomi,” katanya. 

Pasalnya, dalam kesempatan yang sama Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti mengungkapkan saat ini kondisi pasar keuangan Indonesia relatif dangkal. 

Hal ini ditandai dengan terbatasnya aktivitas pasar keuangan baik dari sisi volume, instrumen, maupun peserta dalam transkasi pasar keuangan. 

“Aktifnya asuransi dalam transkasi keuangan diharapkan memberikan semakin banyaknya pilihan dalm aktivitas dan transkasi keuangan sehingga pasar akan semakin efisien dalam mendukung pembiayaan ekonomi nasional,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper