Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin menilai bahwa pencapaian ekonomi syariah nasional saat ini belum optimal karena masih ada tantangan yang harus diselesaikan.
“Hal ini terutama ditandai dengan masih rendahnya pertumbuhan usaha syariah, masih kecilnya pangsa pembiayaan syariah, dan belum signifikannya tingkat literasi eksyar masyarakat,” ujarnya secara virtual, Rabu (5/7/2023).
Oleh sebab itu, dia mengungkapkan terdapat tiga program kunci kebijakan untuk pengembangan ekonomi syariah agar lebih optimal ke depannya.
"Menyadari kondisi ini, kebijakan pengembangan ekonomi syariah diarahkan pada kebijakan pengembangan ekosistem halal yang mengedepankan kualitas, kebijakan penguatan intermediasi pembiayaan, serta kebijakan penguatan literasi ekonomi dan keuangan syariah," ucapnya.
Wapres ke-13 RI itu menambahkan, selain tiga arahan kebijakan tersebut, pemanfaatan teknologi digital dan kerja sama berbagai pihak, juga tak kalah penting untuk dioptimalkan.
"Dua hal krusial yang juga menjadi perhatian adalah penggunaan teknologi digital untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, serta sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah," ujarnya.
Baca Juga
Dia menilai meskipun Rantai Nilai Halal yang meliputi produk pertanian, makanan dan minuman, fesyen, dan pariwisata ramah muslim mulai kuartal I/2022 menuju kuartal III/2022 meningkat hingga 5,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), tetapi rendahnya pertumbuhan usaha dan pangsa pembiayaan syariah, membuat pencapaian ekonomi syariah saat ini dinilainya belum optimal.