Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mengungkapkan bahwa pihaknya telah siap menyambut kedatangan investor strategis baru yang akan menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta menuturkan bahwa pihaknya siap menjalankan dan mengikuti serangkaian arahan yang disampaikan pemerintah guna menyukseskan aksi tersebut.
"Kita hanya ngikutin, sebagai manajemen ketika direksi [diarahkan] untuk kesana kita kemudian siap lakukan. Karena tugas utama manajemen adalah maximizing shareholder value," jelasnya saat ditemui di sela-sela agenda Indonesia Re International Conference di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Bob menambahkan, suksesi rencana tersebut juga menjadi komitmen bagi perseroan untuk mendongkrak posisi kepemilikan saham publik (free float).
"Beberapa pemegang saham bank yang masih menjadi induk kami itu memang ada rencana juga dari pemerintah untuk melakukan divestasi. Nah [maksud melakukan] divestasi itu ada dua. Pertama untuk nambah free float dan juga kemudian untuk consider ada strategic investor," tambahnya.
Saat ditanya mengenai kapan aksi divestasi dan masuknya investor strategis tersebut dirampungkan, Bob mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi lanjutan.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan investor luar negeri memang mempunyai minat yang tinggi terhadap potensi bisnis perseroan. Hanya saja, yang menjadi kendala perseroan adalah kecilnya free float atau saham publik di dalam BSI.
“Sayangnya adalah free float BSI masih kecil. Mereka [investor] selalu bilang [saham] kamu tidak punya likuiditas, that’s true saya bilang. Itulah gunanya kami pergi menjelaskan bahwa suatu saat kita divestasi, investornya kita sudah tahu siapa yang akan beli saham BSI,” pungkas Hery.