Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada perbankan digitalnya Amar Bank.
Hal itu terlihat dari jumlah pengguna aktif dan pengunduhan aplikasi bank Amar. "Per 31 Desember 2022 perbankan digital AMAR telah mencatat pertumbuhan signifikan dengan peningkatan pengguna aktif sebesar 513 persen dan peningkatan pengunduhan sebesar 317 persen," demikian keterangan dari rilis Bank Amar pada Jumat (14/7/2023).
Sejalan dengan itu, proporsi dana murah (CASA) perseroan juga mengalami peningkatan. Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan beban bunga perseroan, terutama dari deposito berjangka, bisa ditekan.
"Kami berhasil menurunkan beban bunga sebesar 61,4 persen yoy menjadi Rp18,54 miliar pada kuartal pertama 2023," ujarnya.
Baca Juga : Anti Mainstream Versi Bank Amar (AMAR) |
---|
Sementara itu, pendapatan operasional lainnya mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 61,8 persen yoy menjadi Rp93,092 miliar.
Dari sisi pinjaman, Amar Bank memiliki platform bernama Tunaiku. Sepanjang tahun lalu, perseroan berfokus meningkatkan layanan Tunaiku dan produk lainnya. Jumlah penyaluran pinjaman Tunaiku mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 84 persen dari 2015-2022 dan diharapkan akan terus berkembang.
Pada 2022, sebesar 49,38 persen dari total pinjaman AMAR dialokasikan untuk sektor mikro. Sementara, segmen UKM masing-masing hanya berkontribusi sebesar 0,04 persen dan 4,44 persen dari total pinjaman yang diberikan.
Dalam kolaborasinya dengan Investree sebagai pemegang saham minoritas diharapkan dapat meningkatkan nilai Amar Bank dan menciptakan peluang ekspansi yang signifikan di sektor SME, yang memungkinkan AMAR untuk memperluas ekosistemnya dan meningkatkan aktivitas pemberian pinjaman secara signifikan.
Sementara itu, NH Korindo Sekuritas Indonesia memproyeksikan pertumbuhan rasio dana murah atau CASA Ratio sebesar 22,44 persen dan perkembangan simpanan AMAR hingga 2025.
Menurut Laporan Inisiasi NHKSI, pertumbuhan AMAR yang berkelanjutan dan stabil, serta peningkatan pelaksanaan oleh Amar Bank melalui Tunaiku dan Collaborative Embedded Banking dan Financing, dapat mendukung dan memperkuat penilaian target harganya.
Laporan riset NHKSI merekomendasikan BELI untuk AMAR, dengan target harga sebesar Rp392. Target harga ini naik sebesar 39 persen dari harga penutupan Rp284 pada 6 Juli 2023.