Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi BRI Life mencatatkan total pendapatan premi baru ekuivalen yang disetahunkan atau Annualized Premium Equivalent (APE) tumbuh 12 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,72 triliun pada semester I/2023.
Direktur Utama BRI Life Iwan Parsila mengatakan pertumbuhan tersebut disebabkan lantaran perusahaan melakukan penetrasi di seluruh segmen, sesuai dengan kebutuhan masing-masing segmen.
“Kami terus fokus untuk menumbuhkan portofolio proteksi dan mengurangi kebergantungan pada produk PAYDI [Produk Asuransi yang Dikaitkan Investasi] mengingat kompleksitas manfaat, potensi mis-selling, dan peraturan yang sangat rigid untuk produk ini,” kata Iwan kepada Bisnis, Selasa (18/7/2023).
Iwan tak menyebutkan secara pasti target pertumbuhan premi baru pada akhir tahun ini. Namun, dia memastikan bahwa pihaknya ingin terus tumbuh berkelanjutan di atas rata-rata pasar untuk memperbesar market share.
Per Desember 2022, BRI Life mencatatkan APE tumbuh 28 persen secara yoy mencapai Rp3,26 triliun. Sementara itu premi bruto sepanjang 2022 sebesar Rp8,78 triliun. Angka tersebut tumbuh 29 persen secara tahunan.
Sepanjang 2022 BRI Life juga telah membayarkan klaim dan manfaat kepada ahli Waris dan pemegang polis sebesar Rp5,05 triliun.
Pada akhir 2022, total kekayaan BRI Life tercatat mencapai Rp21,49 triliun, tumbuh 18 persen yoy dengan total kekayaan investasi mencapai Rp17,01 triliun tumbuh 16 persen secara tahunan.
Adapun total ekuitas mencapai Rp7,71 triliun, tumbuh 15 persen yoy, dengan posisi Risk-Based Capital (RBC) mencapai 526 persen. Angka tersebut jauh di atas batas tingkat minimum yang dipersyaratkan OJK sebesar 120 persen.